Pemupukan Sawit: Cara Baru Menghemat Biaya dengan Hasil Maksimal
February 12, 2025 | Penulis: Rizqina Aulia![Pemupukan Sawit: Cara Baru Menghemat Biaya dengan Hasil Maksimal](https://meroketetapjaya.com/files/uploads/2025/02/sawit_kkb_feb_25.jpg)
Dalam perkembangan industri pertanian Indonesia, kelapa sawit telah terbukti sebagai komoditas strategis penggerak ekonomi nasional. Setiap fase pertumbuhan tanaman ini membutuhkan manajemen nutrisi yang berbeda untuk mencapai produktivitas optimal. Fase pertumbuhan kelapa sawit dimulai dari pembibitan yang berlangsung selama 10 hingga 12 bulan. Periode ini memerlukan perawatan intensif dan pemupukan seimbang untuk menghasilkan bibit berkualitas. Setelah dipindahkan ke lapangan, tanaman memasuki fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) selama 24 hingga 30 bulan, dimana menjadi masa yang menentukan potensi produksi di masa mendatang.
Kenali Tanda Defisiensi Nutrisi
Memasuki tahun ketiga, kelapa sawit berkembang menjadi Tanaman Menghasilkan (TM) dengan produktivitas optimal pada periode 10 hingga 20 tahun setelah tanam. Pada fase ini, manajemen nutrisi yang tepat menjadi faktor penentu dalam mempertahankan produksi tandan buah segar yang konsisten. Setelah melewati usia 20 tahun, produktivitas tanaman akan mengalami penurunan secara bertahap.
Ketika membudidayakan kelapa sawit, defisiensi nutrisi sering menjadi kendala utama yang mempengaruhi produktivitas. Gejala kekurangan Kalium (K) terlihat dari penurunan kesegaran daun dan munculnya bintik-bintik oranye transparan pada daun tua. Defisiensi Magnesium (Mg) ditandai dengan penguningan daun tua pada bagian yang terpapar sinar matahari langsung, sementara kekurangan Boron (B) mengakibatkan pertumbuhan abnormal pada daun dan pelepah.
Pemupukan yang Mengoptimalkan Hasil
MerokeKKB menghadirkan solusi pemupukan terpadu dengan formulasi khusus: 40% K2O, 6% MgO, 4% S, dan 0,8% B2O3. Kombinasi nutrisi ini memastikan pemenuhan kebutuhan hara tanaman sekaligus meningkatkan efisiensi program pemupukan. Sistem pemupukan dengan MerokeKKB memberikan kebebasan dalam pemilihan sumber nitrogen dan fosfat sesuai kondisi spesifik lahan.
Aplikasi MerokeKKB menggunakan dosis 4.5 kilogram per pohon per tahun yang di mix dengan 1 kilogram UREA serta 2.5 kilogram SS (AMMOPHOS) dan dibagi dalam 2-3 kali aplikasi. Sistem ini menciptakan penghematan dalam frekuensi pemupukan, dari 4-6 kali menjadi 2-3 kali setahun. Formulasi granular memastikan sebaran nutrisi yang merata di area piringan pohon, sementara komposisi khususnya mendukung penyerapan nutrisi yang lebih efisien.
Efisien dan Terbukti Meningkatkan Produktivitas
Keunggulan sistem pemupukan dengan MerokeKKB terletak pada kemampuannya beradaptasi dengan berbagai kondisi tanah dan metode aplikasi. Untuk perkebunan skala besar, penggunaan mesin penyebar (spreader) memberikan efisiensi operasional yang signifikan, metode aplikasi ini memudahkan pekebun untuk menyesuaikan dengan kondisi dan sumber daya yang tersedia. Sistem ini juga memungkinkan penggunaan UREA lokal yang lebih ekonomis sebagai sumber nitrogen.
Penggunaan pupuk MerokeKKB secara konsisten menghasilkan peningkatan kesehatan tanaman yang terlihat dari warna daun lebih hijau dan pelepah lebih kokoh. Produktivitas meningkat melalui peningkatan bobot dan kualitas Tandan Buah Segar (TBS) yang memiliki warna mengkilap. Tanaman juga menunjukkan ketahanan lebih baik terhadap cekaman lingkungan dan defisiensi hara.
Program pemupukan dengan MerokeKKB membantu efisiensi ekonomi melalui pengurangan biaya tenaga kerja, waktu aplikasi, dan penyimpanan pupuk. Investasi dalam sistem pemupukan ini dapat peningkatan produktivitas yang signifikan, membuka jalan menuju perkebunan sawit yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan.
Keberhasilan program pemupukan MerokeKKB bergantung pada ketepatan waktu aplikasi, kesesuaian dosis, dan konsistensi pelaksanaan. Pemantauan kondisi tanaman dan evaluasi berkala menjadi bagian penting untuk memastikan efektivitas program pemupukan yang dilakukan. Melalui manajemen nutrisi yang baik, pekebun dapat memaksimalkan potensi produksi kelapa sawit mereka sambil menjaga efisiensi operasional dan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.
**Untuk melihat dosis dan cara pemakaian, bisa cek website kami atau download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.
Berita Lainnya
February 12, 2025
Anggur Rentan Penyakit? Cek Dulu Hara Ini, Jangan Sampai Kurang!
February 12, 2025