Rahasia Sukses Pekebun Sawit Kalimantan Barat: Kastrasi dan Pemupukan yang Bikin Panen Melimpah!

June 27, 2025 | Penulis: Rizqina Aulia
Rahasia Sukses Pekebun Sawit Kalimantan Barat: Kastrasi dan Pemupukan yang Bikin Panen Melimpah!

 

Pak Hary Rahman, seorang agronomis dari PT Meroke Tetap Jaya, melakukan kunjungan ke salah satu pekebun kelapa sawit yang sedang memasuki fase TBM di Kalimantan Barat. Kalimantan Barat dikenal sebagai salah satu daerah yang sangat cocok untuk budidaya kelapa sawit karena kondisi tanah dan iklimnya yang mendukung pertumbuhan tanaman ini. Fase TBM sendiri adalah masa sebelum tanaman kelapa sawit mulai berproduksi, biasanya berlangsung selama 30-36 bulan sejak penanaman. 

 

Kelapa sawit TBM adalah tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan buah, sehingga fokus utama dalam fase ini adalah pemeliharaan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam dan optimal. Perawatan yang tepat pada masa TBM sangat penting agar tanaman dapat tumbuh kuat dan siap menghasilkan buah berkualitas ketika memasuki fase TM.

 

Dalam kunjungannya ke kebun Bang Gino, seorang petani kelapa sawit TBM dengan lahan seluas 1,2 hektar dan jarak tanam 9x9 meter, Pak Hary Rahman memantau langsung kegiatan kastrasi yang sedang dilakukan. Kebun ini memiliki sekitar 150 pohon dengan umur bervariasi antara 2 hingga 3 tahun. 

 

Kastrasi pada kelapa sawit TBM adalah proses penghilangan bunga jantan, betina, dan buah muda secara berkala. Tujuan utama kastrasi adalah menjaga pertumbuhan vegetatif tanaman agar lebih kuat, menyeragamkan pertumbuhan, dan meningkatkan peluang tanaman menghasilkan buah yang lebih besar dan seragam. Selain itu, kastrasi juga dapat mengurangi risiko serangan jamur, hama, dan penyakit. 

 

Pak Hary Rahman menjelaskan bahwa kastrasi perlu dilakukan terutama pada tanaman yang berumur sampai 3 tahun, dengan frekuensi dua sampai tiga kali. Hal ini bertujuan untuk mengejar pertumbuhan batang terlebih dahulu sebelum tanaman mulai berbuah. Beberapa petani mungkin menganggap kastrasi tidak perlu, namun pengalaman Bang Gino menunjukkan bahwa kastrasi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal. 

 

Selain kastrasi, perawatan lain yang penting di kebun sawit TBM adalah pembersihan piringan dan pengendalian gulma. Piringan adalah area lingkaran di sekitar batang tanaman yang berfungsi sebagai tempat penaburan pupuk dan tempat jatuhnya buah sawit. Menjaga kebersihan piringan dari gulma sangat penting agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman. 

 

Varietas yang ditanam di kebun Bang Gino adalah varietas Yangambi dari PPKS Parindu, yang sudah terbukti sangat cocok untuk kondisi tanah di Kalimantan Barat. Bibit yang digunakan berumur antara 6 sampai 12 bulan, dengan alasan agar batang sudah cukup besar dan kuat untuk ditanam serta mengurangi risiko serangan hama. 

 

Pemupukan awal pada tanaman kelapa sawit TBM menggunakan pupuk dasar yang mengandung unsur hara fosfat. Fosfat sangat penting untuk merangsang pertumbuhan akar bibit sehingga tanaman dapat cepat beradaptasi di lapangan. Setelah kastrasi, pemupukan dilakukan dengan kombinasi pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan MerokeKKB yang mengandung lima unsur utama: nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan boron. Dosis yang diberikan adalah 1500 gram NPK Mutiara 16-16-16 dan 500 gram MerokeKKB per tanaman. 

 

Pemupukan yang optimal sangat membantu pertumbuhan tanaman kelapa sawit TBM agar bisa mencapai fase produksi dengan kondisi yang sehat dan kuat. Selain pupuk, pengendalian hama dan penyakit juga menjadi bagian penting dari perawatan selama masa TBM agar tanaman tidak terganggu dan dapat tumbuh maksimal. 

 

Mutasi dari TBM menjadi TM adalah fase penting dalam budidaya kelapa sawit. Mutasi ini terjadi saat minimal 60% tanaman sudah berbuah dengan berat tandan rata-rata lebih dari 3 kg dan tingkat panen yang optimal. Fase TM menandai dimulainya produksi yang memberikan pendapatan bagi petani setelah masa investasi di fase TBM. 

 

Dengan melakukan kastrasi dan pemupukan yang optimal, petani seperti Bang Gino dapat memastikan bahwa tanaman kelapa sawit TBM mereka tumbuh dengan baik, kuat, dan siap menghasilkan buah berkualitas saat memasuki fase TM. Hal ini juga akan mempercepat pengembalian investasi dan meningkatkan keuntungan jangka panjang. 

 

Perawatan yang konsisten dan tepat selama fase TBM, termasuk kastrasi, pemupukan, pembersihan piringan, dan pengendalian gulma serta hama, adalah kunci keberhasilan budidaya kelapa sawit. Kegiatan ini memerlukan perhatian khusus agar tanaman dapat tumbuh seragam dan sehat. 

 

Kondisi lahan di Kalimantan Barat yang subur dan varietas unggul seperti Yangambi mendukung keberhasilan budidaya kelapa sawit TBM. Dengan bimbingan agronomis seperti Pak Hary Rahman, petani dapat menerapkan teknik-teknik terbaik untuk meningkatkan produktivitas kebun mereka. 

 

Kunjungan ini juga menjadi contoh pentingnya peran agronomis dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada petani kelapa sawit, khususnya dalam fase TBM yang menentukan masa depan produksi kelapa sawit mereka. 

 

Secara keseluruhan, pengelolaan kelapa sawit TBM yang baik melalui kastrasi dan pemupukan optimal merupakan investasi penting untuk menghasilkan buah kelapa sawit berkualitas tinggi di masa depan, yang pada akhirnya mendukung keberlanjutan usaha perkebunan kelapa sawit. 

 

*TBM= Tanaman Belum Menghasilkan, TM= Tanaman Menghasilkan 

**Untuk melihat program pemupukan tanaman, download App Petani Cerdas di Google Play Store.

Berita Lainnya