Pemupukan Bawang Merah di Musim Penghujan

September 28, 2020
Pemupukan Bawang Merah di Musim Penghujan

Di kala musim hujan, petani bawang merah harus mensiasati teknik bertaninya agar hasilnya tetap optimal seperti pada musim kemarau. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi petani saat musim hujan, di antaranya kelembaban yang tinggi dan serangan jamur.

 

"Menanam bawang merah di musim hujan itu memang perlu usaha yang lebih tinggi lagi karena kelembaban yang tinggi dan serangan jamur. Di lain sisi, kemungkinan berpeluang dapat harga yang lebih tinggi. Sebab, sebagian besar petani tidak menanam atau takut menanam bawang merah di musim penghujan," ujar Masul Hadi, Crop Specialist PT Meroke Tetap Jaya.

 

Lanjut Masul, untuk bertanam bawang merah di musim hujan ini, ada beberapa cara yang harus diperhatikan. Pertama, menggunakan bibit yang sudah lewat masa dormansinya atau sudah tua. Kalau untuk bawang bibit dari Brebes, yaitu Bima, minimal sudah 50 hari di tempat penerangan. Sehingga, minim sekali kadar airnya. Apabila ditanam, persentase serangan jamur seperti penyakit moler itu akan lebih sedikit.

 

Cara kedua, yaitu drainase di bedengan lahan harus lancar agar jika ada kelebihan air, tidak akan menggenang ke lahan bawang merah. Ketiga, mempersiapkan fungisida baik secara sistemik maupun kontak untuk menghadapi serangan jamur.

 

Terakhir, menurut Masul, harus lebih banyak menggunakan pupuk yang mengandung Kalium (K), kemudian mengurangi pupuk Nitrogen (N).

 

"Untuk pemupukan, bisa mengikuti program pemupukan dari PT Meroke Tetap Jaya. Namun, untuk Nitrogen dikurangi. Diperbanyak aplikasi unsur hara Kalium, semenjak awal penanaman," ucap Masul yang sudah belasan tahun bekerja di PT Meroke Tetap Jaya, dan menggeluti bidang hortikultura, terutama bawang merah.

 

Masul merekomendasikan Suburkali BUTIR, yang terkenal sebagai pupuk yang bebas Klor. Pupuk ini diaplikasikan sejak awal penanaman agar tanaman tidak kelebihan N. Asupan unsur K sejak awal ini akan mengimbangi nutrisi yang akan diserap tanaman sehingga tanaman lebih kuat dan kokoh.

 

Suburkali BUTIR memiliki karakteristik istimewa, karena pupuk ini mengandung Kalium yang bebas Klor, Magnesium, dan Sulfur yang cocok untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan kualitas hasil produksi. Keunggulan salah satu produk unggulan PT Meroke Tetap Jaya ini dapat langsung diserap oleh tanaman.

 

Suburkali BUTIR selama ini dipakai petani sebagai pupuk pelengkap unsur hara N dan P yang ideal, baik dalam bentuk pupuk tunggal maupun majemuk. Dan, sangat tepat diaplikasikan ke tanaman bawang merah yang sensitif terhadap Klor. Selain Suburkali BUTIR yang berkualitas granular, Masul juga merekomendasikan petani bawang merah mengaplikasikan pupuk daun untuk membantu tanaman melengkapi kebutuhan nutrisinya di saat musim hujan, dimana pada musim ini resiko pupuk yang ditaburkan terbawa air hujan.

 

Selain itu, saat musim hujan tanah lebih basah dan becek, sehingga penyerapan unsur hara tidak lebih intensif melalui perakaran. Untuk pupuk daun, Masul menyebut MerokeMAG-S dan MerokeCALNIT pada fase vegetatif, serta MerokeMKP dan MerokeKALINITRA pada fase generatif.

 

"Pupuk MerokeMAG-S dan MerokeCALNIT secara selang seling, sebaiknya tidak dicampur. Ini bisa membantu pertumbuhan daun lebih bagus, dan lebih kuat. Sedangkan untuk fase generatif, dengan MerokeMKP dan MerokeKALINITRA, itu bisa dicampur, agar tanaman lebih kuat dan pengisian umbi lebih maksimal karena porsi Kalium-nya lebih tinggi," ujar Masul.

 

Silahkan kunjungi website www.meroketetapjaya.com/brosur untuk informasi selengkapnya produk-produk PT Meroke Tetap Jaya.

Berita Lainnya