Cara Menanam dan Merawat Gambas Agar Panen Melimpah dan Berkualitas

May 06, 2025 | Penulis: Rizqina Aulia
Cara Menanam dan Merawat Gambas Agar Panen Melimpah dan Berkualitas

Gambas, yang juga dikenal dengan nama oyong, adalah tanaman sayur merambat yang sangat populer di Indonesia dan negara-negara tropis Asia lainnya. Tanaman ini tumbuh baik di tanah yang gembur dengan pencahayaan cukup, namun tahukah bahwa gambas juga bisa tumbuh dengan baik di tempat yang agak teduh seperti pekarangan rumah? Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, penting mengetahui teknik budidaya dan perawatan yang tepat agar tanaman gambas dapat tumbuh sehat dan produktif.

 

Persiapan lahan menjadi langkah awal yang sangat penting dalam budidaya gambas. Tanah yang gembur dan subur sangat dianjurkan, dengan bedengan selebar 60 cm sampai 1 meter dan jarak antar bedengan 2-3 meter agar sirkulasi udara dan pencahayaan optimal. Jarak tanam antar tanaman sebaiknya 60-70 cm agar sulur gambas memiliki ruang cukup untuk merambat dan tumbuh dengan baik.

 

Tiang rambat setinggi 1,8 sampai 2 meter sangat dianjurkan untuk membantu sulur gambas merambat. Tiang ini tidak hanya memudahkan tanaman tumbuh lurus dan rapi, tetapi juga mempermudah perawatan dan panen. Dengan tiang rambat yang kokoh, buah gambas dapat tumbuh lebih baik dan hasil panen pun lebih berkualitas.

 

Selain persiapan lahan, pemilihan benih yang berkualitas juga sangat penting. Benih yang sehat akan menghasilkan tanaman yang kuat dan produktif. Penyemaian benih dilakukan dengan menanam beberapa biji dalam lubang yang tidak terlalu dalam, kemudian setelah bibit tumbuh, tanaman dipindahkan ke bedengan dengan jarak tanam yang sesuai agar tanaman dapat berkembang dengan optimal.

 

Pemupukan menjadi bagian utama keberhasilan budidaya gambas. Sebelum menanam, tanah perlu diberi pupuk kandang dan dolomit untuk memperbaiki kesuburan dan menyeimbangkan pH tanah. Pupuk kandang memberikan unsur hara organik, sedangkan dolomit membantu menetralkan keasaman tanah sehingga tanaman dapat tumbuh optimal.

 

Pada tahap awal budidaya gambas, sebelum tanam dilakukan pemupukan dasar dengan menaburkan NPK Mutiara 16-16-16 sebanyak 40 gram per tanaman untuk meningkatkan kesuburan tanah. Setelah tanam, pemupukan dilakukan dengan cara dikocor setiap minggu sesuai fase pertumbuhan tanaman.

 

 

Pada minggu ke-1 dan ke-2 setelah tanam (MST), pemupukan dilakukan dengan NPK Mutiara 16-16-16 dan KARATE PLUS BORONI secara bersamaan, masing-masing dengan dosis 2 kg per drum air, dikocor setiap minggu. Kombinasi ini membantu mempercepat pertumbuhan tanaman sekaligus memperkuat jaringan tanaman berkat kandungan Nitrogen nitrat, Kalsium, dan Boron dalam KARATE PLUS BORONI.

 

Memasuki minggu ke-3 dan ke-4 MST, pemupukan dilanjutkan dengan NPK Mutiara GROWER 15-09-20+TE dan KARATE PLUS BORONI yang dikocor setiap minggu dengan dosis yang sama. Pupuk ini mendukung pertumbuhan generatif dan menjaga kualitas buah gambas.

 

Mulai minggu ke-5 dan seterusnya, pemupukan dilakukan secara rutin setiap minggu dengan NPK Mutiara GROWER 15-09-20+TE dan KARATE PLUS BORONI, tetap dengan dosis 2 kg per drum air untuk masing-masing pupuk. Pemupukan berkelanjutan ini memastikan tanaman gambas tetap sehat, produktif, dan menghasilkan buah berkualitas tinggi.

 

Selain pemupukan dasar dan kocor, pemberian pupuk daun juga penting untuk mendukung fase vegetatif dan generatif tanaman. Pupuk daun seperti MerokeMAP, MerokeMAG-S, MerokeMKP, MerokeCALNIT, dan MerokeKALINITRA disemprotkan pada daun dengan dosis antara 2 g/L serta MerokeFITOFLEX dengan dosis 2,5 g per tangki semprot (14 liter air). Penyemprotan ini membantu memperkuat tanaman, memperbaiki metabolisme, dan meningkatkan hasil panen.

 

Selain persiapan lahan dan pemupukan, hal yang tak kalah penting dalam budidaya gambas adalah perawatan tanaman. Perawatan yang baik akan memastikan tanaman tumbuh optimal dan menghasilkan panen yang melimpah. Perawatan tanaman mencakup pemangkasan tunas bawah agar nutrisi lebih terfokus ke bagian atas dan buah. Tunas bawah yang terlalu banyak dapat menyerap nutrisi dan energi tanaman sehingga hasil panen berkurang. Dengan memangkas tunas bawah, tanaman menjadi lebih sehat dan buah yang dihasilkan lebih banyak serta berkualitas.

 

Pengendalian hama dan penyakit pun harus dilakukan secara selektif. Penggunaan insektisida dan fungisida disesuaikan dengan kebutuhan agar tanaman tetap sehat tanpa merusak lingkungan. Selain itu, pemasangan plastik rol berlubang di sekitar tanaman dianjurkan untuk melindungi gambas dari gangguan lingkungan seperti hujan deras atau serangan hama yang dapat menghambat pertumbuhan. 

 

Penyiraman juga perlu diperhatikan agar tanah tetap lembap, terutama saat masa pembentukan buah. Namun, hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan genangan air dan akar busuk. Perhatikan kondisi tanaman setiap hari untuk mendeteksi dini adanya serangan hama atau penyakit sehingga penanganan bisa dilakukan segera.

 

Gambas dapat dipanen berkali-kali selama masa tanam sekitar tiga bulan dengan interval panen setiap dua hari sekali. Dengan teknik budidaya dan perawatan yang tepat, hasil panen gambas bisa melimpah dan berkualitas.

 

Dengan menerapkan teknik budidaya gambas yang tepat seperti yang telah dijelaskan, petani pemula pun bisa langsung merasakan kesuksesan dalam bercocok tanam. Mulai dari persiapan lahan yang matang, pemupukan yang teratur, perawatan yang cermat, hingga pengendalian hama yang bijak, semuanya berperan penting untuk menghasilkan panen gambas yang melimpah dan berkualitas. Jadi, siapkah mencoba teknik ini di pekarangan rumah dan menjadi petani sukses dengan langkah yang benar? Selamat mencoba dan raih hasil panen terbaik!

 

*Untuk melihat program pemupukan tanaman bisa cek website kami atau download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.

Berita Lainnya