Kupas Tuntas Klasifikasi Pupuk dan Manfaatnya dalam Pertanian

January 25, 2024
Kupas Tuntas Klasifikasi Pupuk dan Manfaatnya dalam Pertanian

Pupuk merupakan komponen penting dalam pertanian dan berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah serta menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan tanaman. Dengan berbagai sumber dan jenisnya, pupuk dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu pembentukan, jumlah hara, senyawa, bentuk, dan macam hara. 

 

 

Klasifikasi Pupuk Berdasarkan Pembentukan

 

Pembentukan pupuk adalah proses pembuatan pupuk dari bahan-bahan tertentu. Berdasarkan pembentukan, pupuk dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 

1. Pupuk Alam

 

Pupuk alam yaitu pupuk yang tidak dibuat di pabrik, melainkan terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Contoh pupuk alam adalah pupuk kompos, pupuk kandang, guano, pupuk hijau, dan pupuk batuan. Pupuk alam biasanya memiliki kelarutan hara yang rendah di tanah, namun mampu memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah.

 

2. Pupuk Buatan

 

Pupuk buatan, yaitu pupuk yang dibuat di pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika atau kimia. Pupuk buatan biasanya memiliki kandungan dan kelarutan hara yang tinggi, sehingga bermanfaat untuk memperbaiki sifat kimia tanah.

 

 

Klasifikasi Pupuk Berdasarkan Jumlah Hara

 

Jumlah hara adalah jumlah jenis hara yang terkandung dalam pupuk. Hara adalah zat yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Berdasarkan jumlah hara, pupuk dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 

1. Pupuk Tunggal

 

Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung satu jenis hara saja. Contoh pupuk tunggal adalah MerokeZA yang mengandung nitrogen (N).

 

2. Pupuk Majemuk

 

Pupuk majemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis hara. Contoh pupuk majemuk adalah NPK Mutiara 16-16-16 yang mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dengan perbandingan 16:16:16. 

 

 

 

Klasifikasi Pupuk Berdasarkan Senyawa

 

Senyawa adalah susunan atom-atom yang membentuk suatu zat. Senyawa dapat bersifat organik atau anorganik. Berdasarkan senyawa, pupuk dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 

1. Pupuk Organik

 

Pupuk organik yaitu pupuk yang mengandung senyawa organik. Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung unsur karbon (C) dan hidrogen (H), serta dapat berasal dari makhluk hidup. Umumnya pupuk alam termasuk pupuk organik, misalnya pupuk kandang, guano, dan blotong. Pupuk organik dapat meningkatkan kandungan bahan organik, aktivitas mikroba, dan struktur tanah.

 

2. Pupuk Anorganik

 

Pupuk anorganik yaitu pupuk yang mengandung senyawa anorganik. Senyawa anorganik adalah senyawa yang berasal dari benda mati. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik. Pupuk anorganik dapat menyediakan hara yang mudah tersedia bagi tanaman. 

 

 

 

Klasifikasi Pupuk Berdasarkan Bentuk

 

Bentuk adalah wujud fisik dari pupuk. Bentuk pupuk dapat mempengaruhi cara penggunaan, penyebaran, dan penyerapan pupuk oleh tanaman. Berdasarkan bentuk, pupuk dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 

1. Pupuk Padat

 

Pupuk padat adalah jenis pupuk yang memiliki tingkat kelarutan beragam, mulai dari yang mudah larut dalam air sampai dengan yang sukar larut dalam air. Pupuk padat dapat berbentuk tablet, pelet, bubuk, atau granul. Pupuk padat biasanya diberikan dengan cara ditabur, dicampur, atau ditusuk di sekitar tanaman.

 

2. Pupuk Cair

 

Pupuk cair yaitu pupuk yang cara penggunaannya dalam bentuk cair. Pupuk cair diaplikasikan dengan cara dilarutkan dulu ke dalam air. Pupuk cair memiliki kelebihan yaitu lebih cepat diserap oleh tanaman, lebih mudah diatur dosisnya, dan lebih merata dalam penyebarannya. Pupuk cair biasanya diberikan dengan cara disemprot, disiram, atau disuntikkan ke tanaman.

 

 

Klasifikasi Pupuk Berdasarkan Macam Hara

 

Macam hara adalah jenis-jenis hara yang terkandung dalam pupuk. Hara dapat dibedakan menjadi hara makro dan hara mikro. Hara makro adalah hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar, sedangkan hara mikro adalah hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil. Berdasarkan macam hara, pupuk dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

 

1. Pupuk Makro

 

Pupuk makro adalah pupuk yang kandungannya berupa unsur hara makro saja. Contohnya adalah NPK Mutiara SERIES, Suburkali BUTIR, dan KARATE PLUS BORONI. Pupuk makro dapat memenuhi kebutuhan dasar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Pupuk makro memiliki angka-angka yang menunjukkan persentase kandungan unsur hara makro di dalamnya, misalnya NPK 16-16-16 berarti mengandung 16% N, 16% P, dan 16% K.

 

2. Pupuk Mikro

 

Pupuk mikro adalah pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil, tetapi berperan penting dalam berbagai proses fisiologis tanaman. Pupuk mikro dapat melengkapi kebutuhan spesifik tanaman untuk menjaga kesehatan dan kualitasnya.

 

Salah satu contoh pupuk mikro adalah MerokeFITOFLEX. Pupuk ini mengandung unsur hara mikro seperti tembaga, boron, mangan, besi, seng, dan molibdenum. Pupuk ini dapat digunakan untuk tanaman sayuran, buah-buahan, perkebunan, dan pangan. 

 

3. Pupuk Campuran 

 

Pupuk campuran yaitu pupuk yang mengandung hara makro dan mikro. Pupuk campuran dapat memberikan nutrisi yang lengkap dan seimbang bagi tanaman. PROVIT SERIES adalah salah satu contoh pupuk campuran yang dapat diberikan melalui akar atau daun, dengan dosis yang berbeda-beda sesuai dengan jenis tanaman, fase pertumbuhan, dan kondisi tanah. 

 

Melalui pemahaman mengenai klasifikasi pupuk, tentunya bermanfaat untuk dapat memilih jenis pupuk yang sesuai untuk tanaman, mengoptimalkan hasil pertanian dan menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.

Berita Lainnya