Anggur Rentan Penyakit? Cek Dulu Hara Ini, Jangan Sampai Kurang!

February 12, 2025 | Penulis: Rizqina Aulia
Anggur Rentan Penyakit? Cek Dulu Hara Ini, Jangan Sampai Kurang!

 

Tanaman anggur adalah salah satu tanaman buah yang populer di Indonesia. Tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena buahnya yang lezat dan kaya manfaat. Namun, tahukah tanaman anggur juga rentan mengalami defisiensi hara yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas buahnya? Defisiensi hara atau kekurangan nutrisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi tanah, interaksi antar hara, dan jenis pupuk yang digunakan. 

 

Pengaruh pH Tanah terhadap Ketersediaan Hara 

 

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketersediaan hara bagi tanaman anggur adalah pH tanah atau tingkat keasaman tanah. Tanaman anggur membutuhkan pH tanah ideal antara 5,5 sampai 6,5, pada kisaran ini hara yang dibutuhkan tanaman tersedia dalam bentuk yang mudah diserap oleh akar. Jika pH tanah tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman anggur, kita dapat melakukan penyesuaian dengan cara menambahkan bahan-bahan tertentu. Misalnya, jika pH tanah terlalu asam, dapat menambahkan kapur, dolomit, atau abu sekam untuk menaikkannya. Jika pH tanah terlalu basa, dapat menambahkan pupuk organik, pupuk asam, atau gipsum untuk menurunkannya. Penyesuaian pH tanah ini harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati agar tidak menimbulkan efek samping yang merugikan bagi tanaman. 

 

Unsur Hara Nitrogen dan Pengaruhnya terhadap Tanaman Anggur

 

Unsur hara utama bagi tanaman anggur adalah nitrogen (N). Jika tanaman anggur kekurangan N, gejala yang muncul berupa daun berwarna kuning atau klorosis, yaitu hilangnya klorofil pada daun. Gejala ini biasanya terlihat pada daun-daun yang tua, karena N bersifat mobile atau mudah bergerak dalam tanaman. Tanaman akan mengambil N dari daun yang tua dan memindahkannya ke daun yang lebih muda untuk memenuhi kebutuhannya. Akibatnya, daun yang tua akan mengalami klorosis dan akhirnya rontok. Defisiensi N juga akan menyebabkan pertumbuhan tanaman yang terhambat, batang yang tipis dan lemah, serta buah yang kecil dan kurang manis.

 

Untuk mengatasi defisiensi N, kita dapat memberikan pupuk N yang sesuai dengan kebutuhan tanaman anggur. Pupuk N ada dua macam bentuk, yaitu ammonium dan nitrat. Ammonium adalah bentuk N yang sangat ringan dan mudah diserap oleh tanaman melalui aliran massa, yaitu mekanisme penyerapan hara yang terjadi bersamaan dengan penyerapan air oleh akar. Namun, ammonium juga dapat mengalahkan penyerapan hara lain yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, ammonium juga dapat membentuk sel-sel raksasa berisi air yang membuat tanaman menjadi rentan terhadap cuaca ekstrem dan serangan jamur. Oleh karena itu, sebaiknya porsi amonium dikurangi dan diminimalkan untuk tanaman anggur. 

 

Nitrat adalah bentuk N yang lebih berat dan lebih sulit diserap oleh tanaman, namun lebih stabil dan tidak mengganggu penyerapan hara lain. Nitrat juga dapat membentuk pertumbuhan yang kuat, kencang, dan tidak mudah roboh pada tanaman. Oleh karena itu, sebaiknya porsi nitrat ditingkatkan dan dioptimalkan. Sumber pupuk yang dapat diberikan antara lain adalah KARATE PLUS BORONI untuk tabur, dan pupuk MerokeKALINITRA atau MerokeCALNIT untuk semprot.

 

Unsur Hara Fosfat dan Pengaruhnya terhadap Tanaman Anggur

 

Unsur kedua yang penting bagi tanaman anggur adalah fosfat. Fosfat ini penting karena dia adalah sumber energi yang membentuk adenosin trifosfat (ATP) untuk tanaman. Fosfat ini juga berfungsi untuk pematangan, kemasakan, pembentukan akar, dan juga merangsang pembentukan bunga. Mekanisme penyerapan fosfat ini lebih condong melalui difusi, yaitu mekanisme penyerapan hara yang terjadi karena perpindahan dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.

 

Jika ingin memberikan pupuk fosfat melalui tabur, ada baiknya dijenuhkan dahulu sehingga akan naik konsentrasinya dan diserap oleh tanaman. Unsur fosfat juga unsur yang mobile, sehingga gejala defisiensi hara akan terlihat pada daun yang tua. Jika defisiensi hara terlihat pada fase generatif, maka akan menghambat terbentuknya buah. Buah yang terbentuk dari proses pembungaan akan sedikit dan tentunya mengurangi hasil panen. 

 

Sumber fosfat yang bisa kita berikan secara tabur adalah SS (AMMOPHOS) dan MerokeTSP. Namun jika ingin memberi secara foliar bisa memakai MerokeMKP atau MerokeMAP. 

 

Unsur Hara Kalium dan Pengaruhnya terhadap Tanaman Anggur

 

Unsur hara penting yang ketiga adalah kalium (K). Jika tanaman anggur mengalami defisiensi hara K, pada pinggiran daun yang tua akan mengalami nekrosis atau rusaknya jaringan tanaman seperti terbakar. Jika defisiensi K terjadi pada saat generatif, warna buah tidak akan cerah. Pemberian K untuk tanaman anggur sangat berpengaruh signifikan pada hasil produksi nantinya. Namun, ada baiknya memberikan pupuk K bebas klor, karena tanaman anggur merupakan salah satu tanaman yang sensitif terhadap klor. Jika klor dimasukkan secara berlebihan kepada tanaman anggur, maka kandungan air dalam buah juga akan semakin banyak dan mengurangi kadar kemanisan.

 

Sumber pupuk bebas klor yang dapat diberikan untuk tanaman anggur antara lain Suburkali Butir untuk tabur, dan MerokeKALINITRA atau MerokeSOP yang disemprotkan secara rutin setiap satu minggu sekali. 

 

Unsur Hara Kalsium dan Pengaruhnya terhadap Tanaman Anggur

 

Unsur hara keempat yang penting bagi tanaman anggur adalah kalsium (Ca). Jika tanaman anggur kekurangan Ca, gejala yang muncul adalah buah yang pecah, busuk, atau berjamur. Gejala ini disebabkan oleh rusaknya dinding sel dan membran sel pada buah, sehingga buah menjadi rentan terhadap infeksi dan kerusakan. Defisiensi Ca juga dapat menyebabkan pucuk-pucuk tanaman anggur yang kerdil, kaku, dan berwarna coklat. Akar tanaman anggur juga akan mengalami gangguan pertumbuhan, seperti pendek, tipis, dan rapuh.

 

Untuk mengatasi defisiensi Ca, kita dapat memberikan pupuk Ca yang sesuai dengan kebutuhan tanaman anggur. Rekomendasi pupuk Ca yang dapat diberikan untuk tanaman anggur antara lain adalah KARATE PLUS BORONI dan MerokeCALNIT. Pupuk Ca ini harus diberikan langsung ke sasaran, yaitu pentil buah sejak dini, agar kandungan Ca dalam buah bisa cukup dan tidak mengalami pecah buah.

 

Unsur Hara Magnesium dan Pengaruhnya terhadap Tanaman Anggur

 

Unsur hara yang kelima bagi tanaman anggur adalah magnesium (Mg). Gejala defisiensi hara Mg ditandai dengan pinggiran daun berwarna kuning sebagai tanda bahwa klorofil atau pigmen hijau dalam daun ini berkurang. Tentunya apabila jumlah klorofil dalam daun berkurang akan berpengaruh terhadap hasil asimilat yang dihasilkan oleh tanaman tersebut, sehingga produksi buah akan berkurang. Untuk mengantisipasinya, kita bisa memberikan pupuk dengan kandungan Mg yang cukup seperti Suburkali Butir dan MerokeMAG-S. 

 

Demi mencegah dan mengatasi defisiensi hara, kita perlu mengetahui kebutuhan hara tanaman anggur, gejala defisiensinya, dan memberikan pupuk yang tepat. Untuk memberikan unsur hara yang sesuai, kita perlu memperhatikan pula bentuk, porsi, dan sumber pupuk yang diberikan. 

 

**Untuk dosis dan cara pemakaian, bisa cek website kami atau download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.

Berita Lainnya