PT MEROKE TETAP JAYA
Jurnal Mutiara | 003

Waktu Emas Pemupukan: Strategi untuk Menyerap Nutrisi Secara Maksimal

Abstrak

Praktik pemupukan di kalangan petani sering kali mengabaikan faktor waktu aplikasi, padahal efektivitas pupuk sangat dipengaruhi oleh ritme biologis tanaman. Pupuk yang diberikan pada waktu yang tidak tepat dapat menguap atau tidak terserap optimal, merugikan petani dari segi biaya dan hasil. Berdasarkan penelitian, waktu terbaik untuk aplikasi pupuk, terutama pupuk daun, adalah pada pagi atau sore hari. Waktu ini sangat penting karena stomata (pori-pori daun) terbuka penuh, memungkinkan nutrisi terserap dengan efisien dan langsung digunakan untuk mendukung fotosintesis. Pemahaman ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memastikan nutrisi termanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian

 

Kata Kunci: Pemupukan, Waktu Aplikasi, Penyerapan Nutrisi, Stomata, Fotosintesis.

 

Pembahasan

Selama ini, praktik pemupukan di kalangan petani sering kali didasarkan pada dosis pupuk yang diberikan, tanpa mempertimbangkan faktor waktu aplikasi. Petani umumnya fokus pada jumlah pupuk yang dibutuhkan tanaman, mengabaikan bahwa efektivitas pupuk sangat dipengaruhi oleh ritme biologis tanaman itu sendiri. Padahal, pupuk yang diberikan pada waktu yang tidak tepat dapat menguap, hanyut, atau bahkan tidak terserap secara optimal, yang pada akhirnya merugikan petani dari segi biaya dan hasil. Fenomena ini menggarisbawahi perlunya pemahaman lebih mendalam mengenai hubungan antara aktivitas fisiologis tanaman dan waktu pemupukan yang paling ideal. Artikel ini akan membahas mengapa waktu aplikasi pupuk, terutama pupuk daun, sangat krusial dan bagaimana hal ini memengaruhi penyerapan nutrisi hingga distribusi hasil fotosintesis di dalam tanaman.

 

Waktu terbaik untuk mengaplikasikan pupuk, terutama melalui daun, adalah pada pagi hari atau sore hari. Berdasarkan penelitian, aplikasi pupuk pada rentang waktu ini memberikan efisiensi penyerapan tertinggi. Menurut sebuah studi oleh Fernández & Eichert (2009), penyerapan nutrisi melalui stomata (pori-pori pada daun) sangat optimal saat stomata terbuka penuh. Kondisi ini biasanya terjadi pada pagi hari, setelah matahari terbit, dan juga saat sore hari ketika suhu mulai menurun.

 

Mengapa waktu tersebut sangat penting? Berikut adalah mekanisme yang terjadi di dalam tanaman:

 

1.      Aktivitas Stomata dan Penyerapan Nutrisi

Pada pagi hari, setelah matahari terbit, stomata akan membuka secara penuh untuk memulai proses fotosintesis, memungkinkan pertukaran gas seperti CO?. Stomata yang terbuka lebar ini juga menjadi gerbang utama bagi partikel nutrisi dari pupuk daun untuk masuk ke dalam jaringan daun (Fernández & Eichert, 2009). Sebaliknya, pada siang hari yang terik, suhu tinggi memaksa stomata menutup untuk mengurangi penguapan air (transpirasi) agar tanaman tidak layu. Kondisi ini secara efektif menghalangi penyerapan pupuk daun, bahkan berisiko menyebabkan "daun terbakar" (leaf burn) akibat konsentrasi garam yang tinggi saat air menguap. Hal yang sama berlaku pada sore hari, ketika suhu mulai turun, stomata akan kembali terbuka meskipun tidak selebar pagi hari, menjadikannya waktu yang juga efektif untuk aplikasi pupuk.

 

2.     Sinergi dengan Fotosintesis

Nutrisi yang diserap pada pagi hari dapat langsung digunakan oleh tanaman untuk mendukung proses fotosintesis. Unsur hara seperti Magnesium (Mg), Besi (Fe), dan Nitrogen (N) merupakan komponen esensial dari molekul klorofil dan enzim fotosintetik. Penyerapan hara yang efisien di pagi hari memungkinkan sintesis klorofil dan metabolisme energi berjalan optimal sepanjang hari (Marschner, 2012).

 

3.     Translokasi Hasil Fotosintesis

Gula yang dihasilkan dari fotosintesis di daun kemudian ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman, termasuk akar, buah, dan tunas. Proses translokasi ini sangat efisien ketika nutrisi seperti Boron (B) dan Kalium (K) tersedia (Rerkasem & Jamjod, 2004; White & Broadley, 2003). Boron berperan dalam memfasilitasi transpor gula, sedangkan Kalium membantu menggerakkan gula di dalam pembuluh floem. Pupuk yang diberikan pada pagi hari memastikan bahwa nutrisi ini tersedia pada puncak aktivitas fotosintesis, sehingga hasil metabolisme (gula) dapat segera didistribusikan untuk mendukung pertumbuhan.

 

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah memberikan pupuk, terutama pupuk daun, pada siang hari saat suhu tinggi. Praktik ini tidak hanya tidak efisien, tetapi juga berpotensi merusak tanaman. Berdasarkan kajian ilmiah, rekomendasi terbaik adalah mengaplikasikan pupuk pada pagi hari, antara pukul 06.00 hingga 10.00, atau sore hari, antara pukul 16.00 hingga 18.00.

 

Dengan memahami fotofisiologi tanaman, petani tidak hanya menghemat biaya pupuk yang mahal, tetapi juga memastikan nutrisi benar-benar termanfaatkan secara maksimal. Strategi pemupukan yang tepat waktu adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas, kualitas hasil, dan keberlanjutan pertanian secara keseluruhan.

 

 

Daftar Pustaka

  • Fernández, V., & Eichert, T. (2009). Uptake of foliar-applied fertilisers and other agrochemicals; Mechanisms and limits. Critical Reviews in Plant Sciences, 28(1-2), 36-61.
  • Marschner, H. (2012). Marschner's mineral nutrition of higher plants (3rd ed.). Academic Press.
  • Rerkasem, B., & Jamjod, S. (2004). Boron deficiency in grain crops: a review. Journal of Plant Nutrition and Soil Science, 167(2), 173-181.
  • White, P. J., & Broadley, M. R. (2003). Calcium in plants. Annals of Botany, 92(4), 487-511.

Jurnal Lainnya