PT MEROKE TETAP JAYA
Jurnal Mutiara | 002

Sinergi Unsur Hara: Dampak Boron (B) dan Kalsium (Ca) pada Pembentukan Bunga dan Buah

Abstrak

Sinergi antara Boron (B) dan Kalsium (Ca) sangat penting dalam pembentukan bunga dan buah. Kalsium memperkuat struktur dinding sel, meningkatkan kualitas dan daya simpan buah. Namun, mobilitasnya yang rendah memerlukan bantuan Boron. Boron memfasilitasi transportasi Kalsium dan gula, memastikan penyerbukan berhasil dan nutrisi sampai ke buah. Interaksi ini mencegah masalah seperti busuk ujung buah dan buah retak, sehingga panen lebih sukses. Memperhatikan kedua unsur ini penting untuk praktik pemupukan yang efektif.

 

Kata kunci: Sinergi unsur hara; Pembungaan; Kalsium; Boron; Kualitas buah

 

Pembahasan

Fase pembungaan menjadi langkah awal munculnya harapan panen raya bagi petani. Pada fase ini sebenarnya terjadi proses yang kompleks dalam tanaman dan setiap unsur hara memainkan peran spesifik. Di antara semua unsur, interaksi antara Boron (B) dan Kalsium (Ca) menjadi salah satu sinergi terpenting yang menentukan keberhasilan pembentukan bunga, penyerbukan, hingga kualitas buah. Keduanya tidak hanya bekerja sendiri, melainkan saling melengkapi, memastikan setiap proses biologis berjalan sempurna.

 

Peran Kalsium

Kalsium sering dijuluki pondasi tanaman. Fungsi utamanya adalah sebagai penyusun utama dinding sel (pektat kalsium). Kalsium memberikan kekuatan struktural dan stabilitas pada jaringan tanaman. Tanpa kalsium yang cukup, dinding sel menjadi lemah, membuat tanaman lebih rentan terhadap serangan patogen dan stres lingkungan. Dalam pembentukan buah, kalsium sangat krusial dalam pencegahan buah retak, kualitas, dan daya simpan buah. Kalsium memperkuat integritas dinding sel pada kulit buah. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan dinding sel tidak elastis, yang memicu buah retak misalnya, pada melon saat terjadi perubahan kadar air yang drastis. Kandungan kalsium yang optimal membuat buah lebih padat, kokoh, dan tahan benturan, sehingga memperpanjang masa simpan pasca panen dan mengurangi kerugian.

 

Menurut sebuah studi oleh White and Broadley (2003) kalsium adalah elemen kunci dalam mempertahankan integritas membran sel dan dinding sel, yang secara langsung memengaruhi kualitas buah dan ketahanannya terhadap penyakit. Namun, Kalsium memiliki satu kelemahan besar yaitu tidak dapat bergerak bebas di dalam tanaman. Kalsium hanya dapat diserap melalui akar dan ditransportasikan ke atas melalui aliran air dan pergerakannya tidak bisa dari daun ke buah. Ini membuat ketersediaan kalsium sangat bergantung pada suplai yang terus-menerus dan efisien dari akar.

 

Peran Boron

Boron adalah unsur mikro yang vital, dan salah satu tugas utamanya adalah memfasilitasi transpor gula dan Kalsium di dalam tanaman.Di sinilah Boron masuk dan memainkan peranan krusial sebagai penggerak dan pemandu. Mekanisme ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Transpor Gula: Boron membentuk kompleks dengan gula, memungkinkannya untuk berpindah dari daun (tempat fotosintesis) ke organ lain seperti bunga, buah, dan akar (Snyder et al., 2017). Gula ini menjadi sumber energi utama untuk semua proses metabolik, termasuk pembentukan bunga dan pertumbuhan buah.
  • Aktivasi Kalsium: Boron membantu proses penyerapan dan pemanfaatan kalsium (Ca) di dalam tanaman. Boron diperlukan untuk integritas dan fungsi membran sel, yang berperan penting dalam mengendalikan masuknya ion Kalsium ke dalam sel (Nasiundal, 2021). Dengan demikian, Boron secara tidak langsung memastikan Kalsium dapat sampai ke tempat yang dibutuhkan, terutama di ujung pertumbuhan seperti ujung akar, ujung tunas, dan bunga.

 

Sinergi Boron dan Kalsium dalam Pembentukan Bunga dan Buah

Interaksi antara kedua unsur ini mencapai puncaknya pada fase generatif (pembentukan bunga dan buah):

  1. Penyerbukan: Boron sangat esensial untuk viabilitas serbuk sari dan pertumbuhan tabung serbuk sari. Tabung serbuk sari memerlukan suplai gula yang cepat dan dinding sel yang kuat keduanya difasilitasi oleh sinergi Boron dan Kalsium. Sebuah studi di Rerkasem, B., & Jamjod, S. (2004) menegaskan bahwa defisiensi Boron adalah penyebab utama kegagalan penyerbukan pada banyak spesies tanaman. Tanpa Boron yang cukup, serbuk sari menjadi tidak subur, dan tabung serbuk sari tidak bisa tumbuh mencapai ovarium, mengakibatkan gagalnya penyerbukan dan pembentukan buah yang tidak sempurna.
  2. Kualitas Buah: Setelah terjadi pembuahan, Boron terus berperan dalam transpor gula ke dalam buah, memastikan buah dapat berkembang dengan ukuran dan rasa yang optimal. Bersamaan dengan itu, Kalsium terus memperkuat dinding sel buah, mencegah masalah seperti blossom-end rot (busuk ujung buah) yang merupakan gejala klasik defisiensi Kalsium. Kehadiran Boron yang cukup memastikan Kalsium dapat terdistribusi dengan baik ke area tersebut.

Sinergi antara Boron dan Kalsium adalah contoh nyata bagaimana dua unsur hara saling bergantung untuk fungsi yang optimal. Kalsium memberikan kekuatan dan struktur, sementara Boron bertindak sebagai "pengantar" yang memastikan Kalsium dan nutrisi penting lainnya mencapai tujuan mereka. Tanpa sinergi ini, bunga bisa gagal menjadi buah dan buah yang terbentuk bisa memiliki kualitas rendah. Oleh karena itu, dalam praktik pemupukan, penting untuk tidak hanya fokus pada makronutrien utama (N, P, K), tetapi juga memastikan ketersediaan mikronutrien seperti Boron dan unsur pendukung lainnya seperti Kalsium.

 

Referensi

  • Nasiundal, P. (2021). Panduan Praktis Pengendalian pH dan Nutrisi pada Tanah Pertanian. Jurnal Teknologi Pertanian.
  • Rerkasem, B., & Jamjod, S. (2004). Boron deficiency in grain crops: a review. Journal of Plant Nutrition and Soil Science, 167(2), 173-181.
  • Snyder, C. S., et al. (2017). Managing Soil pH for Sustainable Agricultural Production. Advances in Agronomy, 145, 1-52.
  • White, P. J., & Broadley, M. R. (2003). Calcium in plants. Annals of Botany, 92(4), 487-511.

Jurnal Lainnya