PT MEROKE TETAP JAYA
Jurnal Mutiara | 005

Peran Esensial Asam Humat dalam Peningkatan Kesuburan Tanah dan Pertumbuhan Tanaman

Abstrak

Asam Humat adalah zat organik ajaib yang menjadi rahasia tanah subur. Artikel ini akan menjelaskan secara mudah peran penting Asam Humat sebagai kondisioner dan stimulant di lahan pertanian. Asam Humat tidak memberi makan tanaman secara langsung, melainkan bekerja keras memperbaiki kondisi tanah agar pupuk yang Anda berikan bisa dimanfaatkan maksimal, tidak terbuang sia-sia. Secara kimia, Asam Humat bertindak seperti magnet yang mengunci nutrisi dan secara fisik, ia memperbaiki struktur tanah yang keras. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa dengan adanya Asam Humat, tanaman menjadi lebih kuat, tahan terhadap cuaca ekstrem dan menghasilkan panen yang lebih banyak dan berkualitas.

 

Kata kunci: Asam Humat, Substansi Humik, Kapasitas Tukar Kation (KTK), Kesuburan Tanah, Stimulan Pertumbuhan.

 

 

Pembahasan

Asam Humat adalah kelompok molekul organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan bagian integral dari substansi humik. Substansi humik sendiri adalah komponen utama dari bahan organik tanah yang stabil dan telah mengalami proses dekomposisi mendalam (humifikasi) dari sisa-sisa tanaman dan hewan. Secara alami, Asam Humat berasal dari proses dekomposisi materi organik, gambut, dan lignit. Selain itu, Asam Humat juga dapat dihasilkan dari sumber lain, seperti lumpur kota (municipal sludge), yang kemudian disebut sebagai Asam Humat artifisial (Ji et al., 2024).

 

Secara umum, fungsi Asam Humat melampaui sekadar nutrisi. Asam Humat berperan vital sebagai kondisioner tanah dan stimulan biologis. Dengan struktur heterogen dan gugus fungsional yang kaya (seperti gugus karboksil), Asam Humat secara mendasar memperbaiki sifat-sifat tanah, mengurangi berbagai bentuk cekaman lingkungan pada tanaman, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap produksi yang lebih tinggi dan kualitas nutrisi yang superior dari produk panen (Ampong et al., 2022).

 

Peran Asam Humat dalam Nutrisi Tanaman dan Kesuburan Tanah

Peran Asam Humat dalam tanah adalah multidimensi dan langsung berhubungan dengan ketersediaan nutrisi. Secara kimia, Asam Humat adalah kunci utama dalam menentukan tingkat Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah. KTK merepresentasikan kemampuan tanah untuk menahan ion-ion bermuatan positif (kation) seperti Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan Magnesium (Mg2+). Berkat gugus fungsionalnya yang reaktif, Asam Humat dapat mengikat kation-kation ini, mencegahnya hanyut terbawa air irigasi atau hujan (leaching), sehingga ketersediaan nutrisi bagi akar tanaman tetap terjaga di zona perakaran (Hussein & Hassan, 2011).

 

Selain itu, Asam Humat memiliki kemampuan chelating (pengikatan). Molekul Asam Humat dapat mengikat unsur hara mikro yang biasanya sulit larut dalam air (seperti Fe, Zn, dan Mn), dan menyediakannya dalam bentuk yang kompleks dan larut yang lebih mudah diserap oleh tanaman. Peran ini sangat krusial dalam meningkatkan efisiensi pemupukan, karena Asam Humat memastikan pupuk yang mahal tidak terbuang sia-sia dan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh tanaman. Secara fisik, Asam Humat memperbaiki agregasi partikel tanah, meningkatkan struktur tanah, dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air, yang mana air merupakan medium utama penyerapan nutrisi.

 

Hasil Tanaman Berdasarkan Aplikasi Asam Humat dalam Penelitian

Berbagai penelitian ilmiah telah mengonfirmasi peran positif aplikasi Asam Humat terhadap kinerja tanaman dan sifat tanah.

 

Dalam studi mengenai budidaya jagung (Corn, varietas Hagein dan Fardy10) di bawah kondisi cekaman salinitas (NaCl), ditemukan bahwa aplikasi zat humik, baik melalui daun maupun tanah, secara signifikan meningkatkan pertumbuhan tanaman dan serapan hara mineral (Hussein & Hassan, 2011). Hal ini menunjukkan bahwa Asam Humat berperan penting dalam membantu tanaman mengatasi stres lingkungan, sebuah kemampuan yang diindikasikan dengan peningkatan laju serapan nutrisi. Studi lain mengemukakan bahwa tanaman yang dibudidayakan pada tanah yang memiliki kandungan substansi humik yang memadai terbukti lebih tahan terhadap cekaman, lebih sehat, dan menghasilkan panen dengan hasil lebih tinggi serta kualitas nutrisi yang lebih unggul.

 

Secara spesifik, studi mengenai penggunaan Asam Humat menunjukkan dampak positif pada peningkatan pertumbuhan tanaman, kesuburan tanah, dan perubahan pada materi organik terlarut, membuktikan potensi Asam Humat sebagai amandemen yang efektif dan ramah lingkungan (Ji et al., 2024). Peningkatan biomassa dan serapan nutrisi adalah hasil langsung dari perbaikan KTK dan ketersediaan hara mikro di tingkat kimia, serta perbaikan struktur tanah di tingkat fisik, yang semuanya difasilitasi oleh Asam Humat (Ampong et al., 2022).

 

Asam Humat menjadi komponen fundamental dalam ekosistem pertanian modern yang berkelanjutan. Perannya sebagai kondisioner yang merevitalisasi tanah pertanian dengan meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan fungsi chelating, Asam Humat secara ilmiah terbukti mampu mengikat nutrisi, mencegah pemborosan pupuk, dan meningkatkan ketersediaan unsur hara mikro yang sulit larut. Oleh karena itu, pengintegrasian Asam Humat dalam program pemupukan adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan efisiensi sumber daya yang optimal dan menjamin kesuburan lahan untuk jangka panjang.

 

 

Daftar Pustaka

  1. Ampong, K., Thilakaranthna, M. S., & Gorim, L. Y. (2022). Understanding the Role of Humic Acids on Crop Performance and Soil Health. Frontiers in Agronomy, 4:848621.
  2. Hussein, K., & Fawzy, H. A. (2011). Effect of Different Levels of Humic Acids on the Nutrient Content, Plant Growth, and Soil Properties under Conditions of Salinity. Soil & Water Research, 6(1), 21-29.
  3. Ji, R., Liu, C., Xu, Q., Zhang, Y., Chen, M., Zhang, L., & Hu, F. (2024). Effect of Artificial Humic Acids Derived from Municipal Sludge on Plant Growth, Soil Fertility, and Dissolved Organic Matter. Agriculture, 14(11), 1946.
  4. Zhang, J., Wang, J., An, T., Wei, D., Chi, F., & Zhou, B. (2017). Effects of long-term fertilization on soil humic acid composition and structure in Black Soil. PLoS ONE, 12(11): e0186918.

Jurnal Lainnya