Pupuk Kalsium untuk Mengurangi Pecah Umbi Wortel

April 27, 2021
Pupuk Kalsium untuk Mengurangi Pecah Umbi Wortel

 

Wortel merupakan tanaman sayuran umbi biennial berbentuk semak. Sayuran jenis ini mudah dijumpai di berbagai tempat dan dapat tumbuh sepanjang tahun baik penghujan maupun kemarau. Di Indonesia, budidaya wortel pada awalnya terkonsentrasi di Jawa Barat, yaitu daerah Lembang dan Cipanas.

 

Namun dalam perkembangannya menyebar luas ke daerah sentra sayuran di berbagai wilayah lainnnya, seperti ke wilayah Berastagi, Karo, Sumatera Utara. Dalam pemilihan jenis wortel yang ditanam, petani harus menyesuaikannya dengan tingkat kegemburan tanah. Karena berhubungan dengan bentuk akar wortel.

 

Apabila tingkat lapisan olah tanah dangkal, maka disarankan menggunakan jenis wortel tipe akar pendek. Untuk mendapatkan hasil wortel dengan kualitas terbaik, disarankan juga untuk proses penjarangan (jarak tanam) yang menyesuaikan dengan jenis wortel yang dibudidayakan, agar tanaman tidak terlalu padat atau sesak.

 

"Ada beberapa syarat tumbuh wortel, jika sebagai petani dapat memenuhinya, wortel yang ditanam hasilnya bisa bagus secara jumlah panen maupun kualitasnya," ucap M Ferdiansyah yang biasa disapa Ferdi, Agronomis PT Meroke Tetap Jaya untuk wilayah Sumatera Utara bagian Karo.

 

Bicara kualitas, lanjut Ferdi, beberapa petani wortel kerap menemukan umbinya pecah. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan hal tersebut, di antaranya: faktor genetik (kultivar peka/mudah pecah); hidrasi umbi yang kemudian tiba-tiba mendapatkan kondisi kecukupan air, sehingga umbi menyerap air berlebihan dan daya tampung sel terlampaui.

 

"Aplikasi pupuk Nitrogen yang berlebihan dan kekurangan unsur Kaisum (Ca) juga menyebabkan pecahnya umbi," ujarnya.

 

Untuk permasalahan tersebut, Ferdi merekomendasikan pupuk yang mengandung Kalsium, agar persentase umbi pecah menurun. PT Meroke Tetap Jaya sebagai perusahaan pupuk, memiliki dua produk unggulan yang mengandung Kalsium, yaitu KARATE PLUS BORONI.

 

"KARATE PLUS BORONI bisa diberikan pada 30-45 HST dengan dosis 50 Kg/Ha, dengan cara ditabur. Kami sudah ada rekomendasi pemupukan untuk wortel ini, bisa dilihat di www.meroketetapjaya.com," lanjut Ferdi.

 

Pupuk ini mengandung Kalsium larut air, sehingga Kalsium yang tersedia dapat diambil oleh akar tanaman mengikuti 'tarikan transpirasi' daun tanaman. Unsur hara makro sekunder ini sangat penting untuk titik-titik tumbuh tanaman seperti pucuk baru dan ujung-ujung akar.

 

Kalsium juga berperan sebagai penguat dinding sel serta perekat antara dinding-dinding sel dalam jaringan tanaman. Dengan dinding sel yang lebih kuat dan sehat, maka hasil panen umbi memiliki daya simpan lebih panjang, tidak mudah busuk, dan mengurangi penyusutan setelah panen.

 

Selain Kalsium, KARATE PLUS BORONI mengandung Boron. Hara ini berperan dalam sintesa protein, pembelahan sel dan metabolisme karbohidrat. Bersama dengan hara Kalsium, Boron berfungsi sebagai integritas dinding sel.

 

"Pemilihan pupuk yang tepat dan berimbang, serta diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman pada setiap fase pertumbuhannya, akan membuat hasil panen tanaman kita berkualitas. Sehat di dalam, segar di luar," imbuh Ferdi.

Berita Lainnya