Perawatan Kakao Agar Tetap Sehat Bebas Penyakit
August 02, 2024 | Penulis: Rizqina Aulia
Tanaman kakao (Theobroma cacao) merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Agar tanaman ini tetap sehat dan produktif, perawatan yang tepat sangat diperlukan. Terdapat tiga varietas utama kakao yang sering dibudidayakan, yaitu Criollo, Forastero, dan Trinitario. Criollo dikenal sebagai varietas dengan rasa terbaik, Forastero adalah varietas yang paling umum dan tahan terhadap penyakit, sedangkan Trinitario merupakan hibrida yang menggabungkan keunggulan dari kedua varietas tersebut.
Syarat Tumbuh yang Ideal
Syarat tumbuh tanaman kakao cukup spesifik. Tanaman ini memerlukan pH tanah antara 6 hingga 7, dengan ketinggian ideal antara 0 hingga 600 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang dibutuhkan berkisar antara 1.500 hingga 2.000 mm per tahun, serta intensitas cahaya yang optimal berada di kisaran 50% hingga 70%. Jenis tanah yang paling cocok untuk pertumbuhan kakao adalah lempung berliat dan lempung berpasir. Selain itu, penting untuk memperhatikan pengaruh rasa dan aroma pada tanah yang ditumbuhi tanaman lain, serta memastikan tanah memiliki unsur hara yang tinggi untuk menghindari hama dan penyakit.
Perawatan Rutin untuk Pertumbuhan Optimal
Dalam hal morfologi, akar tanaman kakao memerlukan hara seperti fosfor (P), kalsium (Ca), dan sulfur (S). Pemberian pupuk SS (AMMOPHOS) sebanyak 50-100 gram per tanaman dapat mendukung pertumbuhan akar yang sehat. Untuk batang, pemangkasan rutin menjelang musim hujan sangat dianjurkan untuk mencegah perkembangan penyakit. Penyemprotan dengan PROVIT MAXI dapat membantu menjaga kesehatan batang. Daun juga memerlukan perhatian khusus, di mana penyemprotan PROVIT HIJAU dengan dosis 2 gram per liter setiap dua minggu dapat merangsang pertumbuhan tunas yang baik.
Setelah memasuki tahun kedua, tanaman kakao mulai berbunga, dan penyemprotan PROVIT MERAH campur PROVIT ORANGE dengan dosis yang sama juga dianjurkan untuk mendukung pertumbuhan bunga. Buah kakao biasanya matang setelah berumur 5-6 bulan, dan perawatan yang tepat selama fase ini akan sangat menentukan kualitas biji kakao yang dihasilkan.
Mengatasi Hama dan Penyakit
Namun, meskipun perawatan yang baik telah dilakukan, tanaman kakao tetap rentan terhadap hama dan penyakit. Salah satu penyakit yang umum terjadi adalah Vascular Streak Dieback (VSD), yang disebabkan oleh jamur Oncobasidium theobromae. Gejala penyakit ini meliputi tunas pucat, daun yang layu, dan bercak coklat pada batang. Untuk mengendalikan VSD, penggunaan fungisida seperti Triazol dan penambahan hara kalsium dan boron yang berasal dari KARATE PLUS BORONI sangat dianjurkan. Selain itu, Black Pod Rot (BPR) yang disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora juga menjadi ancaman bagi tanaman kakao. Gejala BPR meliputi coklat kehitaman pada luka buah dan mengeluarkan bau asem, daun yang menguning dan rontok, serta buah yang sering jatuh sebelum masak. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan memperhatikan tingkat daya serap tanah, pemangkasan cabang yang terinfeksi dan penggunaan fungisida yang sesuai.
Setelah mengetahui syarat tumbuh, perawatan rutin, serta pengendalian hama dan penyakit, tanaman kakao dapat dioptimalkan tumbuh dengan baik dan menghasilkan biji berkualitas tinggi. Ini tidak hanya akan meningkatkan hasil panen, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian petani kakao, menjadikan petani kakao lebih berdaya saing di pasar global.
*Untuk melihat program pemupukan tanaman bisa cek website kami atau download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.
Berita Lainnya
October 24, 2024
Tomat Sehat Buah Melimpah, Bagaimana Perawatannya?
September 21, 2024
Budidaya Paprika: Peluang Menguntungkan bagi Petani
August 30, 2024