Main Nursery Kelapa Sawit
June 28, 2021Melihat kebun sawit milik tetangga di wilayah Sijunjung, Sumatera Barat, tidak tumbuh dengan optimal, Budi Saputra tergelitik untuk memberikan edukasi pentingnya menggunakan bibit unggul yang bersertifikat. Bagi pria yang 10 tahun menjadi pembibit sawit, salah satu kunci keberhasilan budidaya kelapa sawit adalah pembibitan.
"Di Sumatera Barat sendiri, kelapa sawit termasuk tanaman yang primadona, sehingga sayang rasanya jika petani sawit menggunakan bibit abal-abal. Secara fisik, bibit abal-abal dan unggul tidak ada perbedaan saat usianya 10-12 bulan. Hanya bisa diketahui dari dokumen pembelian dan sertifikatnya," ucap Budi.
Untuk mendapatkan bibit unggul, lanjut Budi, ada dua (2) hal yang diperhatikan oleh petani kelapa sawit.
"Pertama, saat pembelian bibit, ada sertifikat yang mencantumkan asal dari Balai Benih mana, dan itu harus mendapatkan sertifikasi dari Pemerintah. Kedua, ada dokumen pembelian yang jelas, dari Balai tersebut. Ini dilakukan untuk menghindari bibit abal-abal," ujar Budi.
Selain itu, menurut Budi, pemilihan bibit harus disesuaikan dengan kondisi lahan, misalnya gambut, berair, dan rawa. Karena, ada sejumlah bibit yang memang cocok atau sudah beradaptasi dengan kondisi lahan tersebut.
Dalam pembibitan, ada dua tahapan. Pertama, pembibitan pre nursery, dimana kecambah sawit yang dikembangbiakan berada pada tahap awal pembibitan hingga usia 2-3 bulan. Setelah itu, memasuki tahapan main nursery, dimana bibit yang dikembangbiakkan melewati tahap pembibitan awal hingga berusia 10-12 bulan dan siap ditanam di lahan terbuka.
Pada masa main nursery ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: persiapan pembibitan main nursery, pengisian dan penempatan polybag, pemindahan dan penanaman bibit ke main nursery, dan pemeliharaan bibit.
Persiapan Main Nursery Kelapa Sawit
Sebelum masuk ke persiapan pembibitan, harus mempersiapkan lahan yang dekat dengan sumber air yang permanen, serta topografinya datar. Setelah itu, petani sawit bisa mempertimbangkan persiapan langkah-langkah pembibitan. Dimulai dari pembuatan drainase dan instalasi pipa yang mengikuti pipa sekunder dari jaringan penyiraman dan instalasi pipa penyiraman.
Selanjutnya, mempersiapkan media tanam. Untuk langkah ini, Manager Area PT Meroke Tetap Jaya, Alan Wahyudi merekomendasikan memakai tanah yang berada pada lapisan atas atau top soil, yang kondisinya gembur, subur dan bersih dari potongan kayu atau sampah.
Dan, banyak mengandung bahan organik. Diambil dari lahan yang bebas dari serangan jamur atau penyakit Ganoderma.
"Tanah sebelum diisi ke polybag, sebaiknya diayak dan dicampur dengan pupuk MerokeROCK secara merata dengan dosis 500 Gram per 100 Kg tanah. Jika ada tanah yang kurang gembur dapat dicampur dengan pasir perbandingan 3 : 1. Tanah sebelum diisikan ke polybag didiamkan selama satu bulan," ujarnya.
Untuk jarak antar polybag, bisa dengan jarak 90 cm x 90 cm x 90 cm segitiga sama sisi. Sudah termasuk jaringan irigasi dan jalan control (13.500 bibit/Ha). Pada setiap hektar bibit pada tahap main nursery, cukup untuk mensuplai 75 Ha lahan pertanian.
Pengisian dan Penempatan Polybag
Untuk pengisian polybag di main nursery, lanjut Budi, harus dimulai selambat-lambatnya sewaktu kecambah sudah mulai masuk ke kebun. Hal ini untuk memberikan waktu agar tanah dalam kantong cukup padat.
"Pada tiap kantong isinya 20 kg tanah, sampai setinggi 1 cm dari bibir polybag (setelah padat kira kira menjadi 3 cm). Kemudian cara mengisinya sambil diguncang dan dipadatkan," ucap Budi.
Tanah untuk mengisi polybag bukanlah tanah basah atau bergumpal. Ujung Polybagnya, tidak dalam kondisi terlipat ke dalam, kemudian tanah diratakan. Terakhir, periksa seluruh polybag, apakah dapat terjangkau oleh pekerja dari jalan pemisah.
Pemindahan dan Penanaman Bibit ke Main Nursery
Sehari sebelum dipindahkan ke tanah pada polybag main nursery, harus disiram sampai jenuh. Tanah dalam perakaran harus lembab dan tidak terganggu selama pemindahan.
"Bibit yang dipindahkan harus bibit yang sehat dan normal, sudah berdaun 3 – 4 helai. Lalu, periksa jumlah dan jenis persilangan, yang terdapat persilangan pada label dan kategori," jelas Budi.
Dalam penanaman bibit ke main nursery, dibuat terlebih dahulu lubang tanam dengan menggunakan pipa lubang tanam. Lalu, dasar plastik polybag dipotong dan dikoyakkan. Kemudian, dimasukkan ke dalam lubang yang telah ada di polybag, dan plastiknya ditarik keluar.
"Tanah di sekitar bola tanah bibit harus dipadatkan dengan jari dan jaga agar permukaan bola tanah bibit harus sama tingginya (atau merata) dengan permukaan tanah dalam polybag. Setelah selesai melakukan penanaman, bibit disiram," papar Budi.
Pemeliharaan Main Nursery Kelapa Sawit
Bibit sawit yang sudah ditanam, pastinya harus dirawat dengan baik. Penyiraman bibit sawit dilakukan dua kali sehari, sebanyak 2 Liter per hari per polybag. Sehingga, bibit memperoleh kelembaban yang cukup, agar pertumbuhannya tidak terhambat.
"Pengendalian gulma bisa dilakukan dengan penyiangan secara manual dalam polybag maupun di gang pembibitan. Maksimal 2 minggu sekali, menambahkan tanah jika ada tanah polybag yang berkurang, juga menegakkan bibit yang doyong," papar Budi.
Pemupukannya sama dengan tanaman lainnya, setidaknya membutuhkan 12 unsur hara, seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Zn, Cu, dan B. Pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi pada setiap fase pertumbuhannya.
Ada sejumlah produk yang direkomendasikan, agar hasil pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawit menjadi optimal. Di antaranya, NPK Mutiara GROWER 15-09-20+TE, NPK Mutiara 16-16-16, dan KARATE PLUS BORONI.
Berikut adalah salah satu program pemupukan sawit untuk main nursery yang bisa diaplikasikan. Dosis dan cara pemakaiannya, bisa dillihat pada tabel berikut (dosis gram per polybag):
Berita Lainnya
November 23, 2024
MerokeKKB: Solusi Tepat Pemupukan Kelapa Sawit
October 24, 2024
Tomat Sehat Buah Melimpah, Bagaimana Perawatannya?
September 21, 2024
Budidaya Paprika: Peluang Menguntungkan bagi Petani
August 30, 2024