ESTA Kieser-MAG, Pupuk Premium dari Jerman untuk Kelapa Sawit Anda

April 27, 2021
ESTA Kieser-MAG, Pupuk Premium dari Jerman untuk Kelapa Sawit Anda

 

Dalam konsep terpadu budidaya sawit, pemupukan merupakan tahapan yang harus diperhatikan oleh pembudidaya. Pemberian hara yang lengkap sesuai dengan jumlah kebutuhan tanaman pada setiap fase pertumbuhan dan perkembangannya, bisa mendukung hasil panen sawit lebih optimal.

 

"Dengan pemberian pupuk yang tepat dan berimbang, panen sawit bisa maksimal dan berkualitas. Pemberian pupuk yang berkualitas akan semakin mendukung kenaikan kualitas hasil panen," ucap Siswanto, Manager PT Meroke Tetap Jaya untuk wilayah Riau.

 

Untuk pupuk yang berkualitas, Siswanto mengatakan PT Meroke Tetap Jaya mempunyai produk yang bisa dijadikan pilihan petani untuk menghasilkan tanaman sawit berkualitas tinggi, yaitu ESTA Kieser-MAG.

 

ESTA Kieser-MAG mengandung dua unsur hara makro sekunder yang berperan penting pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yaitu 26 % Magnesium Oksida (MgO) dan 21 % Sulfur (S). Penggunaan pupuk ini efisien untuk tanaman kelapa sawit.

 

ESTA Kieser-MAG merupakan pupuk dari hasil ekstraksi mineral Kieserit alami, yang melalui proses pemisahan elektrostatis endapan garam yang ramah lingkungan di Jerman. Produksi pupuk ESTA Kieser-MAG ini melalui sistem pengawasan dan kontrol yang sangat ketat untuk menjaga mutu di seluruh proses produksinya.

 

Sehingga, pupuk ESTA Kieser-MAG bisa dipakai oleh petani sawit di seluruh Indonesia. Pupuk Magnesium yang berbasis Sulfur ini dikhususkan untuk menyeimbangkan unsur hara dalam sistem pertanian intensif yang bertujuan untuk mendapatkan produktivitas dan kualitas produksi yang tinggi.

 

"Kandungan unsur hara Mg da S pada ESTA Kieser-MAG sangat berperan untuk menghasilkan produksi tandan buah segar dan rendemen kelapa sawit yang tinggi. Tepat dipakai oleh petani sawit yang mengutamakan kualitas," ujar Siswanto.

 

Keuntungan lainnya memakai ESTA Kieser-MAG pada tanaman sawit, di antaranya cocok untuk diaplikasikan pada semua tipe tanah dan tidak tergantung pada pH tanah, cepat tersedia untuk tanaman, dan meningkatkan produktivitas & kualitas produksi.

 

Pupuk Magnesium Sulfat Alami untuk Proses Fotosintesa Tanaman sawit sama dengan tanaman lainnya, setidaknya memerlukan 12 unsur hara baik makro maupun mikro yang masing-masing berperan penting pada pertumbuhan tanaman. Di antaranya N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Zn, B, Cu, dan Mo.

 

Sebagai salah satu unsur hara makro sekunder, Magnesium (Mg) pada tanaman sawit berperan penting untuk metabolisme Fosfat, respirasi tanaman, dan aktivasi enzim. Unsur hara ini merupakan elemen penting pada klorofil untuk fotosintesis.

 

Mg juga merupakan pusat atom dari molekul klorofil, yang menjadi pigmen warna hijau di daun. Ketersediaan unsur hara ini pada tanaman, dapat menghasilkan hijau daun dan meningkatkan produksi asimilat untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi. Tanaman sawit memerlukan Mg sebagai pompa untuk pergerakan unsur N, P, dan K ke dalam tanaman melalui dinding sel akar.

 

Peran penting lainnya adalah pembentukan minyak dalam biji. Hara makro sekunder ini bersifat 'mobile' di tanaman, sehingga defisiensi Mg akan tampak pada daun yang lebih tua. Gejala defisiensi Mg ditandai dengan klorosis pada bagian daun yang terkena sinar matahari secara langsung. Pada kasus tertentu, warna daun berubah dari kuning tua menjadi kuning terang dan akhirnya menjad kering.

 

"ESTA Kieser-MAG, pilihan tepat dalam budidaya sawit yang tanamannya mengalami kekurangan unsur hara atau istilahnya defisiensi Mg. Sebab, bentuk Mg yang langsung tersedia untuk tanaman," ujar Siswanto.

 

Defisiensi Mg terjadi karena ketidakcukupan pengambilan Mg, atau ketidakseimbangan antara Mg dengan kation lainnya seperti K+, NH4+, dan Ca2+. Aplikasi Nitrogen (N) dan Potasium (K) dalam tanah tanpa pemberian Mg dapat menyebabkan defisiensi Magnesium (khlorosis).

 

Gejala kahat Mg pada tanaman kelapa sawit disebut dengan istilah “orange frond” dan pada tingkat kekahatan berat khlorosis diikuti oleh nekrosis (Oviasogie et al., 2011). Biasanya gejala Mg terjadi pada daerah yang curah hujannya tinggi (> 3.500 mm/tahun).

 

Selain itu, bisa terjadi bila jumlah Mg-dd di tanah kurang dari 0,3 cmol/kg. Sementara unsur hara Sulfur yang terkandung dalam ESTA Kieser-MAG juga berperan dalam beragam proses metabolisme tanaman, seperti: fotosintesa, pembentukan gula dan pati, asam amino dan protein, serta sintesa minyak dan lemak.

Berita Lainnya