KARATE PLUS BORONI: Optimalisasi Produksi Padi melalui Aplikasi Kalsium

December 29, 2025 | Penulis: Rizqina Aulia
KARATE PLUS BORONI: Optimalisasi Produksi Padi melalui Aplikasi Kalsium

 

Tanaman padi adalah sumber pangan utama bagi mayoritas masyarakat di Indonesia. Namun, tahukah bahwa keberhasilan panen padi tidak hanya bergantung pada air dan sinar matahari, tetapi juga pada zat penting yang sering terlupakan, yaitu kalsium? Kalsium (Ca) merupakan salah satu unsur hara penting bagi tanaman padi, khususnya dalam mendukung kualitas dan kuantitas hasil panen. Pada tanaman padi, peran kalsium sangat dibutuhkan terutama pada fase reproduksi yang terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu pembentukan malai hingga bunting, keluarnya malai, dan pembungaan. Tahap-tahap ini memerlukan perhatian karena pada fase inisiasi malai, kalsium sangat menentukan panjang dan banyaknya malai yang terbentuk. Apabila asupan kalsium tidak optimal, maka malai yang dihasilkan akan kurang maksimal, berujung pada hasil panen yang mengecewakan.

 

Pada fase keluarnya malai, ketersediaan kalsium yang cukup memungkinkan malai tumbuh lebih panjang dan banyak. Sementara pada fase pembungaan, tanaman padi sedang melalui proses penyerbukan, dimana benang sari jatuh ke kepala putik. Dalam fase ini, penting untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan agar proses penyerbukan berjalan lancar dan efektif. Kalsium berperan mendukung fase-fase reproduksi ini melalui fungsinya dalam struktur dan metabolisme tanaman.

 

Peran kalsium pada tanaman padi sangat penting. Kalsium mengatur turgiditas dinding sel serta membantu dinding sel tetap kuat dan elastis. Selain itu, kalsium memaksimalkan batang dan jaringan tanaman menjadi lebih kokoh dan tahan terhadap tekanan. Kalsium juga mendukung pertumbuhan jaringan meristem, yaitu titik tumbuh pada ujung batang dan akar, yang sangat penting untuk pertumbuhan akar yang sehat dan kuat. Dalam metabolisme, kalsium berperan pada proses karbohidrat dan turut serta dalam translokasi hasil fotosintesis yang dibantu oleh kalium (K) dan magnesium (Mg).

 

Jumlah kalsium yang memadai dalam jaringan tanaman akan memperlambat proses penuaan, khususnya daun bendera, yang sangat menentukan suplai makanan ke bulir padi. Kalsium juga merangsang pengisian bulir padi sehingga mengurangi pecah beras atau hancurnya biji padi pasca panen. Penguatan batang oleh kalsium mengurangi risiko kerebahan saat panen yang sering menyebabkan kerugian besar. Kalsium juga menurunkan risiko penyakit pada bulir seperti patah leher dan bulir berwarna hitam karena infeksi jamur. Selain itu, kalsium berfungsi menetralkan racun yang dihasilkan oleh aktivitas besi (Fe) dan asam sulfida (H?S) yang biasa ditemukan.

 

Salah satu produk dengan kandungan kalsium yang efektif untuk tanaman padi adalah pupuk KARATE PLUS BORONI. Pupuk ini memiliki kandungan nitrogen (N) sebanyak 15,5%, kalsium oksida (CaO) sebesar 26%, dan boron (B) 0,3%. Aplikasi KARATE PLUS BORONI pada tanaman padi pada fase reproduksi dapat meningkatkan jumlah bulir, bobot bulir, dan pengisian bulir secara signifikan. Pupuk ini juga memanjangkan masa hidup daun bendera, menjaga warna hijau daun walau bulir sudah siap dipanen, serta mengurangi tingkat patahnya bulir dan kerusakan akibat penyakit. Manfaat tersebut secara langsung meningkatkan kualitas dan hasil panen petani.

 

Varietas padi modern dan hibrida menunjukkan respons sangat baik terhadap aplikasi KARATE PLUS BORONI karena pupuk ini memperkuat sistem akar, meningkatkan efisiensi translokasi hasil asimilasi, dan memperbaiki pemulihan kekurangan nitrogen. Sebaliknya, varietas lokal kurang merespons karena kondisi genetik dan adaptasi yang berbeda. Oleh karena itu, penggunaan KARATE PLUS BORONI tidak dianjurkan untuk varietas lokal meskipun tidak dilarang.

 

Pemakaian KARATE PLUS BORONI yang dianjurkan adalah antara 100 hingga 150 kg per hektar dengan waktu aplikasi terbaiknya diberikan pada fase inisiasi malai sampai awal pembentukan malai atau bunting. Bahkan aplikasi pada saat malai baru keluar 50% masih memberikan efek positif. Ketika musim hujan, ternyata total kebutuhan nitrogen (N) tanaman padi tetap 100 kg per hektar, sehingga jika menggunakan KARATE PLUS BORONI, pupuk nitrogen lain harus dikurangi agar total pemberian N tidak melebihi kebutuhan. Sebaliknya, pada musim kemarau total asupan nitrogen bisa ditambah menjadi 115 kg per hektar, dengan tambahan 15 kg N berasal dari KARATE PLUS BORONI. Dengan demikian, pupuk ini berperan sebagai sumber nitrogen sekaligus memberikan kalsium dan boron yang penting bagi tanaman.

 

Namun, dalam kondisi tertentu, penggunaan KARATE PLUS BORONI tidak dianjurkan. Produk ini kurang tepat digunakan pada varietas padi lokal, wilayah dengan pengelolaan air tidak optimal seperti daerah pasang surut atau sering banjir, serta pada fase reproduksi ketika curah hujan sangat tinggi yang menyebabkan pupuk mudah hilang terbawa air dan menjadi tidak efektif. Penting bagi petani untuk mengevaluasi kondisi lingkungan dan varietas padi sebelum menentukan pemupukan.

 

Di samping aplikasi pada fase reproduksi, KARATE PLUS BORONI juga dianjurkan untuk diaplikasikan pada awal pertumbuhan tanaman padi terutama pada lahan bermasalah, seperti keracunan asam sulfida (H?S), keracunan besi (ditandai dengan warna merah tanah), atau lahan dengan salinitas tinggi seperti wilayah pantai. Pada kondisi tersebut, 25-30% dosis pupuk diberikan saat awal tanam, sedangkan sisa 70-75% diberikan pada fase inisiasi sampai pembentukan malai.

 

Pemberian pupuk ini sekitar 7-10 hari setelah pindah tanam bermanfaat merangsang pertumbuhan akar permukaan. Air kalsium yang larut sangat efisien dalam mendorong penyerapan kalium dan mengurangi penyerapan natrium (Na) yang merugikan tanaman. Larutan kalsium juga mengurangi konsentrasi logam berat di tanaman sehingga menurunkan risiko keracunan. Hal ini membuat pertumbuhan padi menjadi lebih sehat.

 

KARATE PLUS BORONI tidak hanya meningkatkan pertumbuhan tanaman, tetapi juga memperbaiki aktivitas fisiologis dan biomassa tanaman secara menyeluruh. Dengan demikian, tanaman menunjukkan penampilan yang lebih baik dan lebih tahan terhadap stres lingkungan. Oleh karena itu, pupuk ini sangat cocok untuk wilayah pesisir dan kepulauan dengan topografi khas Nusantara.

 

**Untuk melihat program pemupukan tanaman, download App Petani Cerdas di Google Play Store dan Apple App Store.

Artikel Lainnya