Strategi Sukses Panen Bawang Merah

September 18, 2018
 Strategi Sukses Panen Bawang Merah

Bapak H. Samsul Hadi adalah salah seorang petani bawang merah yang cukup terkenal di Desa Pagejugan Brebes, demikian halnya dengan anggota keluarganya. Sebagai petani bibit bawang merah, pemupukannya tidak bisa sembarangan. Pupuk KARATE PLUS BORONI dan SuburKali BUTIR dari PT Meroke Tetap Jaya menjadi andalan supaya menghasilkan umbi bibit yang berkualitas dan memiliki daya simpan yang lama dengan persentase susut yang lebih sedikit.

 

Strategi pupuk Bapak Samsul ini bisa dikatakan sangat tepat karena Brebes yang identik sebagai daerah dengan komoditi bawang merah perlahan mulai tergerus citranya, seiring dengan bermunculan sentra-sentra penanaman bawang merah di seluruh pelosok Nusantara. Kabupaten Solok, Sumbar di Sumatera, Majalengka di Jawa Barat, Nganjuk di Jawa Timur, Bantul di DIY, Enrekang di Sulawesi, dan Sumbawa di NTB merupakan sentra-sentra penanaman bawang merah yang semakin berkembang.

 

Sejumlah petani di Brebes pun mulai merasakan dampak dari fenomena ini, mereka semakin susah menjual bawang merah sayur keluar pulau atau antar provinsi di Nusantara. Karena tiap daerah sudah mampu menyuplai kebutuhannya sendiri, bahkan tak jarang terjadi surplus produksi.

 

Selain Bapak Samsul, ada Bapak Sanadi, petani yang berdomisili di Desa Tegalgandu, Kecamatan Wanasari, Brebes ini menerapkan strategi serupa. Bapak Sanadi senantiasa menggunakan paket rekomendasi pemupukan dari PT Meroke Tetap Jaya untuk tanaman bawang merahnya. Meskipun harus menambah anggaran pembelian pupuk, tapi tetap menguntungkan dibandingkan dengan cara pemupukan kebiasaan petani lainnya. Pada bulan November yang lalu dengan harga jual Rp 11.000/kg Sanadi masih mendapatkan nilai B/C Rasio 10,2 dengan selisih hasil panen mencapai 4,5 ton/hektar.

 

Di sisi lain, banyak petani di Brebes menyiasatinya dengan mulai beralih menjual umbi bawang merahnya sebagai umbi bibit. Kondisi geografis dan klimatologi yang khas dari wilayah Brebes membuat bawang merah yang dihasilkanpun memiliki keunggulan dibandingkan daerah lain. Umbi bawang merah dari Brebes yang digunakan sebagai bibit sangat adaptif bila ditanam di berbagai daerah Nusantara, di dataran tinggi pun tak masalah.

 

Bawang merah (Allium cepa) sendiri merupakan salah satu komoditi utama bagi masyarakat Indonesia yang berkaitan peranannya sebagai bumbu penyedap masakan. Bawang merah mengandung vitamin C, asam folat, serat, minyak eteris, zat pengatur tumbuh alami auksin dan giberelin. Tanaman ini berasal dari kawasan Iran, Pakistan dan pegunungan sebelah utaranya.

 

Sumber: Majalah Tebar

Berita Lainnya