Nyambi Jadi Petani, Guru Madrasah Ini Metik Cuan dari Hidroponik Melon Premium
August 26, 2022 | Penulis: Denny Purwanto
Pandemi yang dimulai tahun 2020, membawa perubahan di beberapa sektor, termasuk pendidikan. Dimana, para siswa tidak perlu bertatap muka dengan di guru di sekolah, hanya melalui daring.
Dari situlah, sistem School From Home (SFH) dan Work From Home (WFH), menjadi solusi bagi pelaku pendidikan. Bagi Mas Muhtar Yusuf, seorang guru madrasah di Purwokerto, dua sistem tersebut membuatnya tidak terlalu sibuk seperti sebelum pandemi.
Waktu senggang diisi dengan kegiatan bertani di pekarangan rumah. Dari yang hanya mengisi waktu luang, pelan-pelan Mas Muhtar tertarik untuk menseriusi budidaya tanaman, khususnya melon hidroponik.
Mas Muhtar berpikir bahwa berkontribusi di dunia pertanian, tidak ada salahnya. Selama manusia membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidup, bisnis di dunia pertanian selalu berprospek cerah.
Hal yang menarik, meskipun tidak memiliki latar belakang yang terkait pertanian, namun semangat pria berusia 35 tahun ini terhadap dunia hidroponik sangat besar. Mas Muhtar menilai budidaya melon secara hidroponik memiliki peluang yang menjanjikan.
Terlebih, melon yang diproduksi bisa memiliki kualitas yang lebih baik dari melon yang ditanam secara konvensional. Keunggulan lain yang dilihatnya dari budidaya melon secara hidroponik, yaitu memiliki nilai jual yang tinggi, karena dari sisi kualitasnya lebih unggul.
Sistem penanaman melon yang dilakukannya secara hidroponik, bagi saya, termasuk unik. Karena menggunakan paralon (atau dikenal dengan sistem NFT). Ini bukan seperti yang umum pehidroponik melon gunakan. Saya kerap berkunjung ke lokasi-lokasi melon hidroponik, kebanyakan pakai irigasi tetes atau dutch bucket.
Kata Mas Mukhtar, sistem NFT mempunyai sejumlah keunggulan, di antaranya, hemat nutrisi, tidak repot mengganti media tanam, dan tidak mudah terserang penyakit yang disebabkan tidak sterilnya media tanam.
Memang tidak langsung berhasil. Berkat kerja keras, kesabaran dan kegigihan, Mas Muhtar menemukan formulasi yang tepat dalam budidaya melon hidroponik dengan paralon.
"Apapun metode penanaman melon hidroponik yang akan dilakukan, hendaknya menyesuaikan dengan kebutuhan, karena masing-masing metode budidaya secara hidroponik memiliki keunggulan dan kekurangan masing masing," ujar Mas Muhtar saat saya berkunjung ke greenhouse melonnya.
Untuk pemasaran, Mas Muhtar tidak terlalu mengalami kesulitan. Bahkan, permintaan melon semakin bertambah setiap minggu. Hasil produksi melon premium pun disalurkan ke toko buah maupun pelanggan setia, yang tersebar di kota-kota sekitar Purwokerto, seperti Purbalingga, Cilacap, Kebumen dan Banjarnegara.
"Saya malah kesulitan memenuhi permintaan melon premium di pasar lokal. Peluang pemasaran melon premium di Banyumas ini sangat tinggi Mas Den, makanya saya banyak mengajak teman-teman di sini buat bermitra,“ ucap Mas Muhtar yang sudah ada 15 mitra penanaman melon hidroponik dengan sistem paralon.
Cita-cita Mas Muhtar sederhana, hanya ingin masyarakat sekitar, terutama generasi muda menyadari bahwa potensi di bidang pertanian, seperti budidaya melon hidroponik sangat menjanjikan.
"Anak-anak muda jaman sekarang, ga usah ke kota-kota besar, seperti Jakarta. Di sini aja, dah bisa menghasilkan," ujar Mas Muhtar yang jiwa pendidiknya tak pernah pudar sejak pertama saya bertemu.
Dari kunjungan ke greenhouse melon Mas Mukhtar ini mengajarkan saya banyak hal, di antaranya jangan takut berbagi ilmu kepada orang-orang. Dan, berbagi bukanlah hanya sekedar harta, namun ilmu jauh lebih bermanfaat.
Saya sangat berterima kasih kepada Mas Muhtar, dan berharap semoga semakin banyak orang-orang seperti beliau, agar Pertanian di Indonesia semakin maju.
*Informasi selengkapnya tentang produk-produk kami, bisa unduh APPS PETANI CERDAS.
**Dapatkan juga informasi-informasi terkini seputar pertanian, terutama nutrisi tanaman. Serta, temukan distributor terdekat kami di wilayah Anda, hanya di APPS PETANI CERDAS
Berita Lainnya
October 29, 2024
Yuk, Lestarikan Durian Unggul Nusantara!
September 28, 2024
Nilai Impor Buah Lengkeng masih Sangat Tinggi, Yuk Kita Tanam!!
August 22, 2024