Hendi Nur Seto, Petani Millenial Melon Hidroponik Asal Temanggung

August 08, 2022
Hendi Nur Seto, Petani Millenial Melon Hidroponik Asal Temanggung

 

Banyak petani yang melahirkan sarjana, namun sedikit sarjana yang bisa melahirkan petani. Itulah kata-kata yang menjadi memotivasi Hendi Nur Seto, bercita-cita menjadi seorang petani.

 

Pemuda lulusan Universitas Jenderal Soedirman jurusan Pertanian ini mengabdikan ilmu yang telah didapatkan untuk kemajuan pertanian di daerahnya. Saya pertama kali bertemu dengan Mas Hendi di acara pelatihan hidroponik yang diselenggarakan PT Meroke Tetap Jaya, beberapa tahun silam.

 

Kembali menemui Mas Hendi untuk acara rutin online, yaitu #BicaraTani, saya melihat raut wajahnya yang penuh semangat saat berbicara pertanian tidak berubah.

 

Tonton #BicaraTani episode 103, yang berjudul, "Kisah Petani Melon Milenial Asal Temanggung yang Sukses & Bertemu Presiden"

 

 

Alhamdulillah, saat ini, Mas Hendi sudah benar-benar mewujudkan cita-citanya menjadi petani sebagai profesi utamanya. Dari pertanian konvensional sampai Hidroponik.

 

Sebut saja tanaman melon hidroponik, cabai, bawang putih, bawah merah dan tembakau. Tanaman-tanaman itu merupakan komoditas yang sering ditanam pemuda yang tahun 2022 ini genap 30 tahun.

 

Bagi Mas Hendi, menjadi petani itu sebuah profesi yang mulia, karena selain belajar langsung pada alam, juga diajarkan bersedekah pada alam. Misalnya, ketika tanaman terserang hama dan penyakit, menurutnya, cara lain bersedekah kepada sesama makhluk hidup.

 

Tentunya, perjalanan menjadi petani tidak selalu mulus, banyak omongan serta pandangan sebelah mata masyarakat sekitar yang menganggap aneh seorang sarjana memilih bertani.

 

"Saya sering dibilang gini "Sarjana Kok Tani", kata-kata itu yang sering saya dengar dari masyarakat sekitar mas Den," curhat Mas Hendi saat kami ngobrol santai di depan dirumahnya sambal menikmati suasana sore hari.

 

Hinaan dan pandangan sebelah mata terbayar lunas ketika Mas Hendi berhasil menanam melon secara hidroponik di Temanggung. Sedikit demi sedikit, mulai berdatangan investor yang mengajak bekerja sama.

 

Sampai sekarang beliau di percaya untuk memonitor 10 unit greenhouse. Selain disibukkan bertani, Mas Hendi pun kerap dipercaya menjadi Ketua Kelompok Tani di wilayahnya. Malang melintang di dunia pertanian inilah yang mengantarkannya bertemu orang no 1 di Indonesia, Bapak Presiden Joko Widodo, tahun 2021 lalu.

 

Dalam pertemuannya dengan Presiden, Mas Hendi banyak menceritakan suka dukanya menjadi seorang petani. Dia juga menceritakan bagaimana keinginannya untuk memajukan pertanian di Temanggung. Hasil dari curhat singkat Mas Hendi dengan Presiden Joko Widodo membuahkan hasil tidak terduga.

 

Mas Hendi menerima bantuan berupa greenhouse serta saprodi pertanian. Bantuan ini ibarat "booster" baginya untuk semakin memajukan pertanian di Temanggung.

 

Masih teringat ucapan Mas Hendi, "karena semangat dan kegigihan merupakan modal awal kita agar bisa sukses dan berhasil menjadi seorang petani."

 

Kini, Mas Hendi sudah menjadi sosok petani yang bagus dicontoh bagi pemuda lainnya, agar tidak malu menjadi petani dan tetap memajukan tanah kelahirannya. Saya pun banyak belajar pada beliau, bagaimana menjadi tegar, sabar dan menjadikan profesi sebagai ladang ibadah.

 

Dalam hati, saya mendoakan, semoga semangat serta kegigihan seorang Hendi Nur Seto dapat menyebar ke semua petani lainnya. Semoga semakin banyak pemuda Indonesia yang mau bertani dan menjadi Petani, agar pertanian Indonesia semakin maju.

Berita Lainnya