Cara Menetralkan pH Tanah untuk Pertumbuhan Tanaman yang Optimal

January 03, 2024
Cara Menetralkan pH Tanah untuk Pertumbuhan Tanaman yang Optimal

pH tanah adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. pH tanah menunjukkan derajat keasaman atau kebasaan tanah, yang berkisar dari 0 (sangat asam) hingga 14 (sangat basa). Tanah yang netral memiliki pH sekitar 7, sedangkan tanah yang asam memiliki pH kurang dari 7, dan tanah yang basa memiliki pH lebih dari 7.

 

Setiap tanaman memiliki pH ideal yang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan varietasnya. pH tanah yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman dapat menghambat pertumbuhan dan produktivitasnya, karena dapat mempengaruhi ketersediaan dan penyerapan unsur hara, aktivitas mikroorganisme tanah, dan toleransi terhadap penyakit dan hama.

 

Oleh karena itu, penting untuk mengukur dan menyesuaikan pH tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman. Ada beberapa cara untuk menetralkan pH tanah yang asam atau basa, yaitu:

 

 

Menetralkan Tanah Asam 

 

1. Melalui Kapur Pertanian/Dolomit

 

Tanah asam adalah tanah yang memiliki pH di bawah 5,5. Tanah asam dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, penggunaan pupuk yang berlebihan, atau dekomposisi bahan organik yang menghasilkan asam. Tanah asam dapat mengikat unsur hara seperti kalsium, magnesium, dan fosfor, sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Tanah asam juga dapat meningkatkan toksisitas aluminium, besi, dan mangan, yang dapat merusak akar tanaman.

 

Untuk menetralkan tanah asam, salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan menambahkan kapur pertanian atau dolomit. Kapur pertanian adalah bahan yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3) atau kalsium oksida (CaO), sedangkan dolomit adalah bahan yang mengandung kalsium magnesium karbonat (CaMg(CO3)2). Kedua bahan ini dapat bereaksi dengan asam tanah dan meningkatkan pH tanah.

 

Cara pemberian kapur pertanian atau dolomit adalah sebagai berikut:

 

- Tentukan pH tanah saat ini dengan menggunakan alat pengukur pH atau kertas lakmus.

- Tentukan pH tanah yang diharapkan sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Secara umum, tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai membutuhkan pH tanah sekitar 6,0-6,5, sedangkan tanaman hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, dan bunga membutuhkan pH tanah sekitar 5,5-6,5.

- Hitung jumlah kapur pertanian atau dolomit yang diperlukan dengan rumus berikut:

 

Jumlah kapur pertanian atau dolomit (kg/ha) = (pH tanah yang diharapkan - pH tanah saat ini) x 2.000 kg

 

Contoh:

 

pH tanah saat ini: 4,3

 

pH tanah yang diharapkan: 6,0

 

Jumlah kapur pertanian yang diperlukan: = (6,0-4,3) x 2.000 kg = 3.400 kg/ha

 

 

2. Melalui Pemupukan Berimbang

 

Selain menambahkan kapur pertanian atau dolomit, cara lain untuk menetralkan tanah asam adalah dengan melakukan pemupukan berimbang. Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan unsur hara di tanah. Pemupukan berimbang dapat meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah.

 

Tanah asam sering kekurangan unsur hara penting, seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Maka, perlu pupuk tambahan yang mengandung unsur hara tersebut. Harus diingat, pemberian pupuk harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman agar penyerapan unsur hara oleh tanaman lebih optimal.

 

 

3. Melalui Perbaikan Drainase

 

Tanah yang tergenang atau banyak mengandung air sudah tentu memiliki pH rendah. Hal ini disebabkan oleh proses pelarutan dan pengangkutan unsur hara oleh air, serta proses reduksi yang menghasilkan asam organik dan asam sulfat. Tanah yang tergenang juga dapat menghambat pertukaran gas antara tanah dan udara, sehingga mengurangi oksigen yang dibutuhkan oleh tanaman dan mikroorganisme tanah.

 

Untuk menetralkan tanah asam yang tergenang, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki drainase. Drainase adalah sistem yang mengatur aliran air di dalam dan di luar tanah, sehingga menghindari genangan air yang berlebihan. Drainase dapat meningkatkan aerasi tanah, mengurangi asam tanah, dan meningkatkan ketersediaan unsur hara.

 

 

4. Melalui Penghilangan Gulma dengan Herbisida

 

Gulma adalah tanaman yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan dan bersaing dengan tanaman budidaya. Gulma dapat mengurangi hasil panen, mengganggu pertumbuhan tanaman, dan menurunkan kualitas produk. Gulma juga dapat menurunkan pH tanah, karena gulma menghasilkan asam organik saat tumbuh dan mati.

 

Untuk menetralkan tanah asam yang disebabkan oleh gulma, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menghilangkan gulma dengan menggunakan herbisida. Herbisida adalah zat kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan gulma. 

 

 

Menetralkan Tanah Basa 

 

1. Melalui Pemberian Sulfur atau Belerang

 

Tanah basa adalah tanah yang memiliki pH di atas 7,5. Tanah basa dapat disebabkan oleh kandungan kapur, garam, atau natrium yang tinggi di dalam tanah. Tanah basa dapat mengurangi ketersediaan unsur hara seperti besi, mangan, seng, tembaga, dan boron, sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Tanah basa juga dapat meningkatkan toksisitas natrium, klorida, dan bikarbonat, yang dapat merusak akar dan daun tanaman.

 

Untuk menetralkan tanah basa, salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan menambahkan sulfur atau belerang. Sulfur atau belerang adalah bahan yang mengandung sulfur (S) yang dapat bereaksi dengan air dan oksigen di dalam tanah dan menghasilkan asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat ini dapat menurunkan pH tanah dan meningkatkan ketersediaan unsur hara.

 

Cara pemberian sulfur atau belerang adalah sebagai berikut:

 

- Tentukan pH tanah saat ini dengan menggunakan alat pengukur pH atau kertas lakmus.

- Tentukan pH tanah yang diharapkan sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Secara umum, tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai membutuhkan pH tanah sekitar 6,0-6,5, sedangkan tanaman hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, dan bunga membutuhkan pH tanah sekitar 5,5-6,5.

- Hitung jumlah sulfur atau belerang yang diperlukan dengan rumus berikut:

 

Jumlah sulfur atau belerang (kg/ha) = (pH tanah saat ini - pH tanah yang diharapkan) x 90 gram/m2

 

Contoh:

 

pH tanah saat ini: 8,5

 

pH tanah yang diharapkan: 6,0

 

Jumlah sulfur atau belerang yang diperlukan: = (8,5-6,0) x 90 gram/m2 = 225 gram/m2 = 2.250 kg/ha

 

 

2. Melalui Pemberian Pupuk

 

Selain menambahkan sulfur atau belerang, cara lain untuk menetralkan tanah basa adalah dengan melakukan pemberian pupuk. Pemberian pupuk adalah pemberian bahan yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Pemberian pupuk dapat meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah.

 

Tanah basa sering kekurangan unsur hara penting, seperti besi, mangan, seng, tembaga, dan boron. Maka, perlu pupuk tambahan yang mengandung unsur hara tersebut. Harus diingat, pemberian pupuk harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan unsur hara di tanah.

 

 

Menetralkan Tanah Asam dan Basa 

 

Melalui Pemberian Bahan Organik atau Pupuk Organik

 

Pemberian bahan organik atau pupuk organik adalah cara yang alami dan ramah lingkungan untuk menetralkan pH tanah, baik dari asam ke netral maupun dari basa ke netral. Bahan organik atau pupuk organik adalah bahan yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, atau jerami. Bahan organik atau pupuk organik dapat meningkatkan kandungan humus, karbon, dan nitrogen di dalam tanah, sehingga memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

 

**Proses penetralan pH tanah ini sifatnya tidak mudah, bila cara yang dilakukan bersifat instan, maka hasilnya pun biasanya tidak lama. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala demi memastikan bahwa pH tanah sudah ideal untuk budidaya tanaman.

Berita Lainnya