Bawang Batu dari Palu, Renyah, Gurih & Aromanya Khas

October 04, 2022
Bawang Batu dari Palu, Renyah, Gurih & Aromanya Khas

 

Ada yang spesial dari pertanian Kota Palu. Di wilayah yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah ini, ada bawang merah yang hanya bisa dibudidayakan di Palu, tepatnya di Lembah Palu. Untuk masyarakat lokal menjuluki bawang merah tersebut dengan sebutan bawang merah batu.

 

"Bawang Batu setelah digoreng itu gurih, kering renyah & aromanya khas. Keistimewaan tersebut dipengaruhi faktor geografis dan geologi daerah Lembah Palu. Dimana, dulunya daerah itu dasar laut yang kaya endapan mineral. Dan, berada di zona sesar Palu Koro," ucap Esa Wahyana, Agronomis PT Meroke Tetap Jaya yang bertugas di Sulawesi Tengah.

 

 

Senada dengan pernyataan tersebut, dilansir dari www.thehijau.com, Riset Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah mengatakan Bawang Batu Palu lebih beraroma dan gurih, dikarenakan kandungan Sulfur dalam tanah di Lembah Palu, yang bertekstur tanah lempung liat berpasir.

 

"Setelah dipanen itu kan kandungan Sulfur yang ada dalam tanah akan hilang karena terbawa panen. Untuk mengembalikannya, bisa disiasati dengan pemberian pupuk yang mengandung Sulfur (S), seperti pupuk Suburkali BUTIR," ujar Esa.

 

Sambung Esa, Suburkali BUTIR mengandung unsur hara 17% S, 30% K2O dan 10% MgO. Dengan kandungan tersebut, dapat meningkatkan fungsi enzim, sintesa protein dan pembentukan umbi bawang merah sehingga kualitas hasil panen meningkat, serta memperkaya rasa dan warna.

 

Pupuk ini ideal diberikan pada tanaman sebagai pelengkap hara Nitrogen (N) dan Fosfor (P), baik dalam bentuk pupuk tunggal maupun pupuk majemuk. Pemberian pupuk yang berkualitas granular ini tepat untuk petani yang menginginkan kualitas hasil panen tanamannya lebih besar, manis, dan mengkilap.

 

Waktu aplikasi pupuk Suburkali BUTIR pada tanaman bawang, saat menjelang pembentukan umbi dan pembesaraan umbi.

 

Adapun peranan masing-masing hara yang terkandung dalam Suburkali BUTIR, yaitu : K memiliki peranan sebagai pengatur keseimbangan air di dalam sel, turgor sel, kehilangan air karena transpirasi; bertanggung jawab dalam produksi dan transportasi gula/karbohidrat, aktivasi enzim, dan pembentukan protein; serta meningkatkan toleransi tanaman terhadap stress kekeringan atau suhu dingin.

 

Dengan demikian, apabila unsur K terpenuhi sesuai kebutuhan tanaman, maka akan meningkatkan kualitas hasil produksi baik dari warna, rasa serta daya simpannya.

 

Sementara Mg berperan penting dalam metabolisme energy dan pembentukan protein (protein synthesis) dan karbohidrat. Ketersediaan unsur hara Mg yang optimal dapat menghasilkan hijau daun dan meningkatkan produksi asimilat untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi.

 

Mg sendiri merupakan pusat atom dari molekul klorofil, yang menjadi pigmen warna hijau di daun.

 

Dan, unsur hara S merupakan bagian penting dari enzyme dan protein, serta dibutuhkan untuk pembentukan klorofil. Selain itu, unsur hara S memberikan pengaruh yang nyata terhadap ketajaman aroma karena meningkatnya kandungan asam pyruvic dalam umbi.

Berita Lainnya