Pemupukan Generatif Tanaman Manggis: Cara Meningkatkan Hasil dan Mutu Buah

January 31, 2024
Pemupukan Generatif Tanaman Manggis: Cara Meningkatkan Hasil dan Mutu Buah

 

Manggis adalah salah satu buah tropis yang populer di Asia Tenggara dan banyak diminati oleh masyarakat. Buah ini memiliki kulit berwarna ungu yang keras, namun daging buahnya putih, manis, dan sangat juicy. Selain itu, buah manggis juga kaya akan kandungan antioksidan, vitamin, mineral, dan serat sehingga dikenal sebagai "ratu buah", karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan.

 

Manggis berasal dari Semenanjung Malaya dan menyebar ke Kepulauan Nusantara. Pohon manggis adalah pohon hijau abadi yang dapat tumbuh hingga 25 meter. Pohon manggis membutuhkan suhu hangat dan stabil, serta tanah yang subur dan lembab. Pohon manggis juga bersifat apomiksis, yaitu menghasilkan biji tanpa perlu penyerbukan.

 

Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, pohon manggis tidak cukup hanya dengan menanamnya saja. Tanaman manggis membutuhkan perawatan yang tepat, salah satunya adalah pemupukan. Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berbuah.

 

Pemupukan generatif adalah pemupukan yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan kualitas buah. Pemupukan generatif berbeda dengan pemupukan vegetatif yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, seperti batang, daun, dan akar.

 

 

Berikut ini adalah beberapa langkah pemupukan generatif tanaman manggis yang dapat lakukan:

 

1. Kondisi pH Tanah 

 

pH tanah adalah ukuran keasaman atau kebasaan tanah. pH tanah mempengaruhi ketersediaan unsur hara, aktivitas mikroorganisme, dan pertumbuhan tanaman. Tanaman manggis membutuhkan tanah yang memiliki pH antara 5,0 - 6,5. Jika pH tanah terlalu asam atau terlalu basa, maka tanaman manggis akan mengalami kekurangan atau kelebihan unsur hara, yang dapat mengganggu pertumbuhan dan produksi buah.

 

Untuk mengetahui pH tanah, dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat pH meter atau kertas lakmus. Jika pH tanah tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman manggis, maka dapat dilakukan penyesuaian dengan cara menambahkan kapur atau dolomit untuk menaikkan pH tanah yang terlalu asam, atau menambahkan pupuk organik atau belerang untuk menurunkan pH tanah yang terlalu basa.

 

 

2. Jenis dan Dosis Pupuk

 

Pupuk adalah bahan yang mengandung unsur hara yang diberikan kepada tanaman untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Tanaman manggis membutuhkan berbagai macam unsur hara, baik makro maupun mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar, seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan belerang (S). Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil, seperti besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), boron (B), dan molibdenum (Mo).

 

Pemupukan generatif tanaman manggis harus memperhatikan jenis dan dosis pupuk yang sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman*. Berikut adalah rekomendasi pemupukan generatif tanaman manggis: 

 

 

1. Sebelum pembungaan, aplikasi pupuk NPK yang kadar P & K tinggi, dan pupuk Ca & B. 

 

Pupuk NPK adalah pupuk yang mengandung unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Unsur N berperan untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif, unsur P berperan untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, dan unsur K berperan untuk meningkatkan kualitas buah. Pupuk Ca dan B adalah pupuk yang mengandung unsur kalsium (Ca) dan boron (B). Unsur Ca berperan untuk meningkatkan kekuatan sel dan mencegah keropeng buah, dan unsur B berperan untuk meningkatkan penyerbukan dan pembentukan biji.

 

 

3. Pembentukan buah, aplikasi pupuk NPK yang kadar P & K tinggi, pupuk K tinggi, dan pupuk Ca & B. 

 

Pada tahap ini, dapat mengulangi aplikasi pupuk NPK, pupuk K, dan pupuk Ca & B seperti pada tahap sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dan buah.

 

4. Pembesaran buah, aplikasi pupuk NPK yang kadar P & K tinggi, pupuk K tinggi, dan pupuk Ca & B. 

 

Pada tahap ini, juga dapat mengulangi aplikasi pupuk NPK, pupuk K, dan pupuk Ca & B seperti pada tahap sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan pematangan buah.

 

5. Setelah panen, aplikasi pupuk NPK yang kadar P & K tinggi, pupuk K tinggi, dan pupuk Ca & B. 

 

Pada tahap ini, perlu memberikan pupuk NPK, pupuk K, dan pupuk Ca & B untuk memulihkan kondisi tanaman setelah panen. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tanaman dan mempersiapkan tanaman untuk musim berikutnya.

 

 

6. Dari sebelum bunga - panen, aplikasikan pupuk-pupuk daun yang mengandung unsur hara makro & mikro. 

 

Pupuk daun adalah pupuk yang disemprotkan pada daun tanaman. Pupuk daun dapat membantu menyediakan unsur hara yang tidak tersedia di dalam tanah atau sulit diserap oleh akar. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar, seperti N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil, seperti Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, dan Cl. 

 

*Untuk melihat program pemupukan tanaman bisa cek website kami atau download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.

Berita Lainnya