Kiat Sukses Berbudidaya Melon

September 18, 2018
Kiat Sukses Berbudidaya Melon

Melon (Cucunis melo) adalah salah satu buah yang disukai semua kalangan masyarakat dari berbagai umur. Rasanya yang manis dan menyegarkan membuat buah ini menjadi idola terutama di saat kemarau dan udara panas. Melon yang dibudidayakan umumnya terdapat dua tipe yakni, melon berjaring (netted melon) dan tanpa jaring (winter melon). Tanaman ini dapat tumbuh baik di ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut.

 

Bertani melon memerlukan kejelian dalam berhitung, memerlukan perawatan yang ekstra bila ingin meraup untung. Nilai investasi yang tinggi, yakni tak kurang Rp 50 juta per hektar, menjadi taruhan di samping impian keuntungan berlipat bila sukses nantinya. Apalagi untuk pasar menengah ke atas, tentunya mengkehendaki kualitas melon yang prima dengan kadar gula (brix) yang cukup, yakni minimal 12.

 

Pemilihan lokasi lahan, varietas yang ditanam, perawatan budidaya, pengendalian hama penyakit hingga pemanenan adalah hal yang harus dikuasai petani melon.

 

Di dalam budidaya melon, pemupukan adalah hal yang sangat berpengaruh dalam hal produktivitas maupun kualitas akhir buah melon yang dihasilkan. Tanaman memerlukan pupuk 6 sehat dan 12 sempurna yang mencakup N, P, K sebagai unsur makro primer dan Ca, Mg, S sebagai unsur makro sekunder, disempurnakan dengan 6 unsur mikro Fe, Mn, B, Zn, Cu, Mo. PT Meroke Tetap Jaya telah menyediakan beragam pupuk yang dibutuhkan tanaman secara lengkap, baik dengan aplikasi tabur, kocor maupun disemprotkan (foliar).

 

Dengan pemupukan berimbang hasil produksi maupun kualitas buah yang dihasilkan dapat maksimal. Seperti Bapak Dismo (41 tahun) yang merupakan salah satu petani melon di Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, Brebes. Tidak kurang 5 hektar melon sudah ditanam tiap tahunnya. Dengan populasi 18.000 tanaman per hektar, 30 – 40 ton buah melon dapat dihasilkan saat panen.

 

Pak Dismo mempercayakan program pemupukan Meroke Tetap Jaya sejak lebih dari 12 tahun. Berikut program pemupukan yang diterapkan:

 

Pupuk dasar : SS (AMMOPHOS) 250 kg, NPK Mutiara 16-16-16 250 kg.

7, 14, 21 HST : NPK Mutiara 16-16-16 35 kg, KARATE PLUS BORONI 25 kg

28, 35 HST : NPK Mutiara GROWER 50 kg, KARATE PLUS BORONI 25 kg

42, 49, 55 HST : NPK Mutiara GROWER 75 kg, KARATE PLUS BORONI 25 kg, SuburKali BUTIR 15 kg, Kalichilli 5 kg.

 

Pupuk daun yang dipakai adalah MerokeFITOFLEX 10 hari sekali. Fase vegetatif MerokeMAGS, fase generative MerokeCALNIT dan MerokeKALINITRA.

Berita Lainnya