Tomat Sehat Buah Melimpah, Bagaimana Perawatannya?

October 24, 2024 | Penulis: Rizqina Aulia
Tomat Sehat Buah Melimpah, Bagaimana Perawatannya?

 

Siapa yang tidak mengenal tomat? Buah berwarna merah yang segar ini bukan hanya menggugah selera, tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan. Tomat mengandung likopen yang dapat membantu mencegah kanker dan kalium yang bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah. Dalam dunia pertanian, pemupukan menjadi salah satu faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan panen tomat. Mengapa perlu dilakukan pemupukan?

 

Pemupukan sangat diperlukan dalam pertanian karena beberapa alasan penting. Pertama, erosi tanah dapat mengakibatkan berkurangnya cadangan nutrisi, sehingga pemupukan diperlukan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Kedua, saat panen, hara-hara yang terkandung dalam tanah juga ikut terambil, sehingga perlu adanya pemupukan untuk mengembalikan nutrisi yang hilang. Ketiga, unsur hara yang terikat dalam tanah memerlukan pemupukan jika sifat fisik dan biologis tanah tidak memungkinkan untuk menyimpan hara-hara tersebut secara optimal.

 

 

Program Pemupukan Tomat

 

Ketika kita ingin menanam tomat, kita memerlukan pupuk dasar. Pupuk dasar merupakan langkah awal yang penting dalam budidaya tomat. Umumnya, pupuk ini diaplikasikan sebelum atau saat proses penanaman. Salah satu pilihannya adalah NPK Mutiara 16-16-16, yang direkomendasikan dengan dosis sekitar 20 gram per batang. Pupuk ini mengandung nitrogen, fosfat, dan kalium—unsur hara utama yang mendukung pertumbuhan awal tanaman. Selain NPK Mutiara 16-16-16, pupuk SS (AMMOPHOS) dan MerokeKKB juga sering digunakan sebagai pupuk dasar dengan dosis serupa. Dengan memberikan nutrisi yang tepat pada tahap awal, kita dapat memastikan tanaman memiliki semua elemen penting untuk memulai pertumbuhannya dengan baik. 

 

Selain pupuk dasar, ada pupuk semprot yang biasa dipakai pada usia tanaman 7–30 HST. Pupuk semprot yang digunakan adalah MerokeMAP, MerokeMAG-S, dan MerokeFITOFLEX dengan dosis yang disesuaikan dengan kondisi tanaman itu sendiri; rata-rata ketika umur tanaman tujuh hari dosisnya adalah 2.5 gram per tangki 17 liter. 

 

Setelah pupuk dasar tentu ada pupuk kocor. Biasanya pupuk kocor diberikan ketika umur tanaman satu MST sampai seterusnya. Untuk satu sampai empat MST biasanya menggunakan NPK Mutiara (16-16-16) dan KARATE PLUS BORONI dengan dosis masing-masing 2 kilogram per drum; ini dilakukan selama interval 7–10 HST. 

 

Untuk pengocoran pada usia empat sampai delapan MST (fase vegetatif generatif memasuki fase generatif), pupuk yang digunakan berbeda karena lebih dominan kepada unsur pembungaan dan unsur buah; untuk pengocoran pada usia tersebut biasa menggunakan NPK Mutiara GROWER dengan dosis 4 kilogram per drum dan KARATE PLUS BORONI dengan dosis 2 kilogram per drum, yang interval pemupukan diberikan selama 7–10 hari sekali. Selain itu, kita juga menggunakan pupuk foliar pada usia 40–60 HST (fase vegetatif generatif). Pupuk semprot yang dipakai biasanya adalah MerokeMKP, MerokeMAG-S, dan MerokeFITOFLEX; jangan lupa diselingi dengan Meroke CALNIT agar pertumbuhan pucuknya lebih bagus. 

 

Pemupukan selanjutnya dilakukan pada usia 9–12 MST; ketika tanaman memasuki usia sembilan MST tentu pupuk yang dipakai adalah NPK Mutiara GROWER karena di sini lebih dominan kaliumnya dengan dosis sekitar 6 kilogram per drum; kita kondisikan sesuai dengan keadaan tanamannya—ketika tanaman mulai besar dan membutuhkan banyak nutrisi tentu dosis pupuk juga meningkat menjadi 7 kilogram. Selain NPK Mutiara GROWER, juga menggunakan KARATE PLUS BORONI dengan dosis awal 2 kilogram yang dapat ditingkatkan menjadi 3 kilogram tergantung kondisi tanamannya.

 

Selain pupuk kocor kita juga menggunakan pupuk semprot; ketika umur tanaman kita mencapai 45–97 HST menggunakan pupuk semprot seperti MerokeCALIT dan MerokeKALINITRA serta diselingi MerokeFITOFLEX karena fokusnya di sini adalah pembesaran buah serta peningkatan berat buah agar menjadi merah sempurna; dosisnya 2.5 gram per tangki 17 liter dengan interval 2 minggu. Agar tanaman tomat menghasilkan buah yang lebih besar, berat, dan mengkilap tentu harus mengetahui unsur-unsur hara apa saja yang dibutuhkan oleh tanaman itu sendiri sesuai fase pertumbuhannya: fase vegetatif, fase vegetatif generatif, hingga fase generatifnya juga.

 

Budidaya tomat tidak hanya bergantung pada pemupukan saja, tetapi juga pada teknik penanaman yang benar. Memilih lokasi tanam yang tepat sangat penting agar tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup serta sirkulasi udara yang baik. Tanah yang digunakan juga harus subur dan memiliki pH yang sesuai antara 6 hingga 7 untuk pertumbuhan optimal. Selain itu, menjaga kelembaban tanah dengan baik akan membantu akar tanaman menyerap nutrisi secara maksimal.

 

*HST = Hari Setelah Tanam, MST = Minggu Setelah Tanam. 

**Dosis dan frekuensi pemakaian pupuk, cek website kami atau download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.

Berita Lainnya