Nilai Impor Buah Lengkeng masih Sangat Tinggi, Yuk Kita Tanam!!
September 28, 2024 | Penulis: Mas'ul Hadi
Lengkeng, kelengkeng, mata kucing atau dalam bahasa Inggris disebut longan (Dimocarpus longan) berasal dari Asia Tenggara dan China bagian selatan. Buah ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan cita rasa manis, aroma khas, mudah dikupas dan kaya akan anti oksidan serta vitamin sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia, diantaranya untuk menjaga kesehatan jantung dan otak, memperkuat tulang, serta mengatasi insomnia. Terdapat beragam jenis lengkeng yang ditanam oleh pekebun di tanah air, namun secara garis besar tanaman lengkeng dibagi menjadi 2 golongan yaitu lengkeng temperate dan non-temperate.
Lengkeng temperate adalah kelompok varietas lengkeng yang memerlukan perlakuan khusus setiap kali ingin dibuahkan. Perlakuan khusus yang dimaksud bisa secara kimiawi dengan mengaplikasikan KClO3 (Kalium Chlorate) yang berfungsi sebagai perangsang bunga. Tanpa perlakuan tersebut, jangan berharap pohon lengkeng bisa berbuah dengan sendirinya. Tutorial perangsangan bunga ini atau yang kerap dikenal sebagai tekhnik pemboosteran banyak ditemukan di berbagai artikel atau media sosial. Yang termasuk lengkeng jenis ini adalah lengkeng New Kristal atau Kateki, Itoh, King Long dan Puang Phet. Keunggulan lengkeng jenis ini secara umum kualitas buah sangat baik dengan daging buah tebal dan kering, produktivitas panen tinggi, sehingga cocok dikebunkan secara komersial. Selain itu, menurut Eko Jati, pekebun lengkeng asal Luwu Timur, Sulawesi Selatan lengkeng jenis ini dapat diatur atau direkayasa waktu pembuahannya sehingga tidak terjadi penumpukan hasil panen. Semangat berkebun lengkeng ini didasari oleh tingginya nilai impor buah lengkeng terutama dari Thailand dan juga supaya kualitas buah lengkeng lebih bagus tanpa adanya penambahan bahan pengawet.
Sedangkan varietas lengkeng non-temperate tidak memerlukan perlakuan apapun untuk merangsang pembungaan. Asalkan umur tanaman sudah cukup, yakni diatas 3 tahun dengan kecukupan nutrisi serta cahaya matahari maka bunga bisa muncul dengan sendirinya. Namun, lengkeng jenis ini memiliki kualitas buah yang kurang bagus, daging buah tipis dengan kadar air yang tinggi serta produktivitas panen yang rendah. Yang termasuk jenis lengkeng ini diantaranya lengkeng Diamond River, Puangray, Kristalin, Pingpong, Matalada dan lain-lain.
Pemilihan varietas lengkeng yang ingin ditanam menurut Eko Jati harus didasari oleh permintaan pasar, lokasi area tanam atau ketinggian tempat, dan tekhnik pemberian nutrisi yang tepat sesuai jenis varietas yang ditanam. Titik krusial berbudidaya lengkeng adalah saat keluar bunga dimana serangan hama sangat tinggi dan kebutuhan nutrisi juga lebih besar. Aplikasi foliar/semprot MerokeMKP secara rutin dapat meningkatkan persentase terbentuknya bunga betina yang akan menjadi buah. Selain itu juga diberikan tambahan MerokeMAG-S untuk menjaga kesehatan zat hijau daun sebagai tempat memasak cadangan makanan. Untuk meningkatkan kadar kemanisan/brix maka yang berperan adalah MerokeSOP yang diaplikasikan juga secara foliar, sedangkan pemberian pupuk yang ditabur adalah NPK Grower 15-09-20+TE, Karate plus Boroni dan Suburkali Butir. Dengan kualitas buah optimal saat dipanen, maka para konsumen pun akan puas sehingga tidak ditemui kendala yang berarti dalam hal pemasaran.]
Banyak pekebun lain yang juga membudidayakan buah lengkeng. Sebut saja Yusron asal Batang Jawa Tengah juga pernah berkebun buah kerabat leci ini. Dengan tekhnik budidaya yang tepat maka berkebun lengkeng juga menjanjikan keuntungan yang tinggi. Semoga nilai impor buah lengkeng juga semakin tahun semakin berkurang seiring dengan peningkatan kualitas maupun kuantitas buah lengkeng dalam negeri.
Salam Mutiara.
Berita Lainnya
November 30, 2024
Geliat Berkebun Mangga: Introduksi Jenis Elit di Dalam Negeri
October 29, 2024
Yuk, Lestarikan Durian Unggul Nusantara!
September 28, 2024