Rahasia Panen Durian Premium di Musim Penghujan

Buah durian dikenal sebagai King of Fruits banyak digemari oleh masyarakat. Rasanya yang manis, legit aga pahit dan memiliki tekstur daging buah yang lembut serta warna daging buah yang menarik membuat para penikmat buah durian rela merogoh kocek yang dalam demi mendapatkan sensasi yang memanjakan lidah ketika memakan buah durian yang premium dan berkualitas. Hal inilah yang saat ini menjadi tantangan terbesar bagi para pekebun durian Nusantara.

Durian merupakan jenis tanaman buah yang dibudidayakan di lahan terbuka, dimana keadaan geografis dan klimatologi area tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan maupun hasil panen buah yang dihasilkan. Keadaan iklim yang kurang mendukung dengan adanya curah hujan yang sangat tinggi akhir-akhir ini membuat kualitas buah durian yang dipanen menurun. Jenis durian premium seperti Duri Hitam, Musang King, Bawor, Monthong tak luput dari fenomena tersebut. Penurunan kualitas buah diantaranya ditandai dengan warna daging buah pucat, kadar kemanisan rendah, kadar air tinggi, kulit buah tebal, mudah pecah sehingga daya simpan pun rendah, buah jatuh sebelum genap umur panennya sehingga daging buah mengkal. Kesemua gejala tersebut membuat nilai jual buah durian yang dipanen sangat rendah bahkan menjadi tidak layak jual sehingga sangat merugikan para pekebun.

Tipe durian yang memiliki bobot besar dengan daging buah tebal seperti Bawor dan Monthong adalah yang paling berdampak dengan adanya fenomena cuaca ekstrim curah hujan sangat tinggi saat ini. Kedua jenis durian tersebut memiliki umur panen lebih lama sekitar 140-150 hari setelah bunga mekar, sehingga waktu pematangan buah berbarengan dengan intensitas curah hujan tinggi yang akan merangsang tanaman durian ke arah pertumbuhan vegetatif dengan memunculkan tunas dan daun baru. Air hujan sendiri memiliki kandungan hara Nitrogen dalam bentuk Amonium yang mana bila masuk ke jaringan tanaman akan merubah alur metabolisme yang harusnya generatif menjadi vegetatif karena C/N rasionya rendah.

Adalah Tabah Haryanto, seorang pekebun sekaligus konsultan durian di Jawa Tengah membagikan tips-tips yang bisa diterapkan oleh pekebun untuk menjaga supaya hasil panen buah duriannya tetap enak meskipun masuk di musim penghujan. Pertama, perbaiki jalur drainase pembuangan kelebihan air. Intensitas hujan yang tinggi membuat genangan di kebun sehingga berdampak negatif terhadap sistem perakaran tanaman, penyerapan unsur hara juga terganggu. Kedua, rutin lakukan pengendalian hama dan penyakit sejak dini dimana kondisi buah durian masih pentil. Hama yang sering mengganggu adalah penggerek buah, sedangkan untuk penyakitnya jamur phytopthora. Penggunaan insektisida dan fungisida harus teratur diselang-seling antara kontak dan sistemik dengan daya kerja spektrum luas. 

Ketiga, penjarangan buah, jumlah buah tiap pohon harus dikurangi untuk menjaga alur distribusi unsur hara tetap optimal ke jaringan buah sehingga bisa bagus sampai panen. Dan yang keempat adalah dengan menambah asupan pupuk sebagai sumber unsur hara tanaman. Unsur makro yang paling dominan kebutuhannya adalah Kalium. Pilih kalium yang bersumber dari Kalium Sulfat, bisa dipakai pupuk Suburkali Butir atau MerokeSOP. Unsur mikro B, Cu, Mn, Fe, Zn dan Mo juga harus lengkap dipenuhi supaya menjaga proses metabolisme tetap berjalan sebagaimana mestinya juga menambah legitnya rasa buah durian yang dihasilkan. Dengan adanya curah hujan yang tinggi juga membuat proses pencucian unsur hara atau leaching persentasenya tinggi sehingga ketersediaan unsur hara di tanah berkurang, sehingga pekebun harus menambah jumlah dosis pupuk. Dengan demikian proses pembesaran dan pematangan buah durian tidak terganggu sehingga bisa menghasilkan buah dengan kualitas yang bagus.

Pekebun durian dituntut untuk bisa membaca fenomena alam sehingga bisa menentukan kebutuhan baik itu dari pupuk, pestisida maupun faktor budidaya yang lain yang menjadi pembatas untuk kualitas buah durian yang akan dihasilkan. Banyak pekebun bisa menanam bibit durian, namun sedikit yang akan jadi pemenang, yaitu yang bisa merawat sampai menghasilkan buah yang berkualitas dan diterima pasar.