Durian Klamunod: Warisan Bangka Belitung yang Siap Mendunia

January 31, 2025 | Penulis: Rizqina Aulia
Durian Klamunod: Warisan Bangka Belitung yang Siap Mendunia

 

Di tengah pesatnya perkembangan industri buah-buahan nasional, Bangka Belitung tampil dengan potensi besarnya melalui durian Klamunod. Pada Oktober 2024, Pak Catur Dian Mirzada bersama tim PT Meroke Tetap Jaya menggelar seminar yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas masa depan durian lokal kebanggaan daerah ini. Seminar tersebut menjadi momentum penting dalam upaya memajukan potensi durian lokal yang selama ini belum terekspos secara maksimal.

 

"Ini bukan bisnis kecil," demikian penekanan Pak Catur saat membuka seminar. Ia memaparkan bagaimana Malaysia telah berhasil mengubah lahan sawit mereka menjadi kebun durian yang menguntungkan. Kesuksesan negara-negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja dalam industri durian menjadi cermin bagi pengembangan durian Klamunod. Pengalaman ini memberikan keyakinan bahwa Bangka Belitung juga mampu mencapai kesuksesan serupa.

 

 

Dalam seminar tersebut, para ahli menekankan bahwa manajemen nutrisi menjadi kunci utama kesuksesan budidaya durian Klamunod. Pentingnya keseimbangan unsur hara makro dan mikro, serta pengelolaan air yang tepat menjadi fokus pembahasan. "Tanaman durian harus mendapatkan nutrisi sempurna karena konsumen menginginkan kualitas terbaik," jelas salah satu pembicara. Hal ini menjadi dasar dalam menghasilkan buah berkualitas premium.

 

Tidak sekedar mengandalkan cara tradisional, budidaya durian Klamunod kini menerapkan teknologi modern. Pengaturan masa panen yang tepat, sistem irigasi yang baik, dan penggunaan biostimulan menjadi fokus utama. Para petani diajarkan bagaimana mengatur stres tanaman untuk mengoptimalkan pembungaan dan menghasilkan buah berkualitas tinggi. Inovasi ini diperlukan untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar premium.

 

Pasar durian premium di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya menjadi target utama pengembangan durian Klamunod. Dengan harga jual yang bisa mencapai Rp400.000 hingga Rp1 juta per kilogram, durian lokal ini memiliki peluang besar untuk bersaing dengan durian impor yang selama ini mendominasi pasar premium. Potensi pasar yang begitu besar ini menjadi motivasi bagi para petani untuk meningkatkan kualitas produksi mereka.

 

Meski memiliki potensi besar, beberapa tantangan harus dihadapi dalam pengembangan durian Klamunod. Peremajaan kebun durian tradisional dan pengembangan kebun baru dengan teknik modern menjadi prioritas. "Jangan biarkan durian kita menjadi durian siluman, satu pohon saja tidak akan membuat kita terkenal," pesan salah satu pembicara. Konsistensi dalam pengembangan dan perawatan menjadi kunci keberhasilan.

 

Inovasi berkelanjutan terus dikembangkan dalam budidaya durian Klamunod. Penggunaan pupuk organik berkualitas, terutama kotoran cacing, menjadi salah satu terobosan yang diperkenalkan. Kombinasi dengan teknik fermentasi yang tepat dan manajemen air yang baik menciptakan sistem budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan produksi jangka panjang.

 

Dengan kebun-kebun yang kini berusia 5-7 tahun, para penggiat durian di Bangka Belitung optimis dalam 3-10 tahun ke depan dapat mendominasi pasar domestik. Konsistensi produksi dan kualitas menjadi fokus utama untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Karena potensinya sangat terbuka lebar, penting untuk mempertahankan momentum pengembangan ini.

 

Keberhasilan pengembangan durian Klamunod tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Mulai dari dinas terkait, tim teknis, hingga para petani, semua bersatu padu membangun industri durian yang kuat. Forum-forum seperti seminar ini menjadi wadah penting untuk menjaga semangat dan memberikan panduan teknis yang tepat bagi para petani dan penggiat durian. Tidak hanya menjadi langkah awal yang strategis dalam mewujudkan mimpi menjadikan durian Klamunod sebagai kebanggaan Indonesia di kancah internasional, namun sekaligus mengangkat nama Bangka Belitung sebagai penghasil durian berkualitas premium.

 

Pertanyaan yang kini muncul: akankah durian Klamunod mampu mengulang kesuksesan Thailand dan Malaysia dalam industri durian? Bagaimana kesiapan para petani dan stakeholder terkait dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif? Dan yang terpenting, sudahkah kita, sebagai masyarakat Indonesia, siap mendukung pengembangan potensi durian lokal ini dengan membeli dan mempromosikan durian Klamunod sebagai warisan kuliner nusantara yang patut dibanggakan?

 

Salam Mutiara. 

Berita Lainnya