Para Ahli Berdiskusi: Membangun Masa Depan yang Cerah untuk Pertanian Durian

September 20, 2024 | Penulis: Rizqina Aulia
Para Ahli Berdiskusi: Membangun Masa Depan yang Cerah untuk Pertanian Durian

 

Semarang, Jawa Tengah – Pada 25 Agustus 2024, tim dari PT Meroke Tetap Jaya menghadiri gathering Koperasi Durian di Kebun Fresh Garden, Gunungpati, Semarang. Agenda yang dilakukan adalah diskusi produktif bersama Pak Catur Dian Mirzada dengan para ahli dan pecinta durian selaku anggota koperasi durian Indonesia. Topik bahasan berfokus pada pengembangan durian di Jawa Tengah. Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran durian lokal serta memberdayakan petani melalui koperasi.

 

Tujuan diberdirikannya koperasi ini salah satunya adalah untuk mendokumentasikan dan membudidayakan durian lokal yang ada di Indonesia. Pada pertemuan kali ini juga dicanangkan adanya perangkulan anak-anak muda yang siap terjun ke dunia pertanian atau perdurianan; juga pemberdayaan riset yang lebih efisien yang kemudian dapat diaplikasikan untuk usaha perdagangan.

 

Mendorong Pendidikan dan Keterampilan dalam Budidaya Durian

 

Mas Agus Widodo, seorang ahli durian yang dikenal senang berbagi ilmu, mengusulkan untuk merekrut anak-anak muda lulusan SMK yang membutuhkan lapangan pekerjaan. “Koperasi bisa memberikan penghidupan secara profesional. Kenapa tidak?” ujarnya. Dengan melibatkan generasi muda, diharapkan akan ada peningkatan keterampilan dan pengetahuan dalam budidaya durian. Dengan demikian, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh generasi muda dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen durian.

 

Pengembangan keterampilan dan pengetahuan ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya budidaya durian yang berkelanjutan. Dengan demikian, koperasi dapat berperan sebagai pengembang sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang pertanian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar.

 

Tantangan dalam Budidaya Durian: Kurangnya Air dan Tenaga Kerja

 

Prof. Amin, salah satu peserta diskusi menjelaskan bahwa beberapa tantangan yang dihadapi petani di Brongkol adalah kurangnya air dan tenaga kerja. Padahal hasil analisis menunjukkan bahwa tanah disini sangat bagus, tetapi bila diambil terus-menerus dan dieksploitasi tanpa perawatan yang tepat, siklus nutrisi tanah akan terganggu. Untuk itu, ada rencana untuk melakukan kunjungan ke Brongkol memantau kondisi kebun dan mengambil contoh dari beberapa pohon durian yang sudah bagus. Dengan melakukan kunjungan ini, tim dapat memahami secara langsung kondisi kebun dan menemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen durian. 

 

Selain itu, kurangnya tenaga kerja juga merupakan tantangan yang signifikan dalam budidaya durian. Oleh karena itu, koperasi berencana untuk merekrut lebih banyak tenaga kerja yang terlatih dan berpengalaman dalam bidang pertanian. Dengan demikian, kinerja kebun durian dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani. 

 

 

Rencana Pengembangan Produk Durian

 

Dalam diskusi tersebut, muncul ide untuk membangun industri berbasis durian. Meskipun ada keterbatasan dana sebesar 200 juta rupiah, tim berencana untuk mengembangkan produk es  krim dari durian sebagai langkah awal. “Siapa tahu bisa dikembangkan produk lainnya di masa depan,” ungkap peserta diskusi. Pengembangan produk ini dapat membantu meningkatkan nilai tambah dari durian dan membuat produk ini lebih menarik bagi konsumen.

 

Selain itu, pengembangan produk lainnya juga dapat dilakukan. Dengan demikian, koperasi dapat meningkatkan diversifikasi produk dan meningkatkan pendapatan petani. Pengembangan produk ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kegunaan dan manfaat durian yang lebih luas.

 

Konsesi Durian yang Menjanjikan: Potensi Besar di Jasing

 

Om Arif, salah satu petani durian, melaporkan bahwa konsesi Durian Traveler telah mencapai 120 hektar, dengan 30 hektar yang baru ditanam. Ini menunjukkan potensi besar bagi pengembangan budidaya durian di wilayah tersebut. “Kami sudah melangkah jauh meskipun tidak mudah,” ucap Pak Catur. Dengan konsesi yang luas ini, koperasi dapat meningkatkan produksi durian dan meningkatkan kesejahteraan petani.

 

Selain itu, konsesi yang luas ini juga dapat membantu meningkatkan diversifikasi varietas durian yang ditanam. Dengan demikian, dapat meningkatkan kualitas hasil panen dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai jenis durian yang ada, serta meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani.

 

Dukungan Pasar Bebas: Mengatur Penjualan Produk Durian

 

Diskusi juga membahas tentang pentingnya memahami pasar bebas. Menurut Pak Catur, sebaiknya mengatur produk durian ini sehingga tidak dijual murah. Dengan demikian, koperasi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih produk yang tepat dan meningkatkan nilai tambah dari durian.

 

Selain itu, dukungan pasar bebas juga dapat membantu meningkatkan ketersediaan produk durian di pasar. Sehingga koperasi dapat meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan kesejahteraan serta kesadaran masyarakat tentang kegunaan dan manfaat durian yang lebih luas.

 

 

Keunikan Durian Lokal: Potensi Besar di Desa Tegalombo

 

Durian lokal dari Desa Tegalombo menjadi sorotan dalam diskusi ini. Meskipun memiliki biji yang besar dan ciri khas rasa pahit serta lekak, durian ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. “Kami ingin memastikan bahwa durian lokal ini bisa bersaing di pasar,” ujar salah satu peserta diskusi. Dengan demikian, koperasi dapat meningkatkan kualitas hasil panen dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kegunaan dan manfaat durian yang lebih luas.

 

Pemupukan yang Tepat: Meningkatkan Kualitas Buah Durian

 

Dalam hal pemupukan, Pak Catur menjelaskan pentingnya penggunaan pupuk yang tepat untuk meningkatkan kualitas buah durian. Pupuk seperti NPK Mutiara dan Suburkali Butir sangat dianjurkan untuk digunakan sesuai dosis yang tepat agar tanaman dapat menyerap nutrisi dengan baik. “Siapkan nutrisi yang cukup, itu  penting” tambahnya. Dengan cara ini, diharapkan tanaman durian dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah berkualitas tinggi.

 

 

Diskusi ini menunjukkan komitmen koperasi durian Indonesia untuk meningkatkan kualitas budidaya durian di Jawa Tengah serta memberdayakan petani lokal. Dengan melibatkan generasi muda dan menerapkan teknik budidaya serta pemupukan yang tepat, diharapkan masa depan pertanian durian di daerah ini akan semakin cerah. Koperasi siap mendukung para petani dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang baru di pasar durian yang semakin berkembang.

 

Salam Mutiara. 

Berita Lainnya