MerokeKKB: Solusi Tepat Pemupukan Kelapa Sawit

November 23, 2024 | Penulis: Rizqina Aulia
MerokeKKB: Solusi Tepat Pemupukan Kelapa Sawit

 

Layaknya manusia, pohon sawit juga memiliki masa kanak-kanak hingga masa tuanya. Perjalanan hidup kelapa sawit dimulai dari fase pembibitan (nursery) yang berlangsung sekitar 10 hingga 12 bulan. Selama periode ini, bibit sawit memerlukan perawatan intensif untuk memastikan pertumbuhan yang sehat. Setelah dipindah ke lapangan, sawit memasuki masa remaja atau yang kita kenal dengan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) selama 24 hingga 30 bulan. Pada fase ini, fokus utama adalah mempersiapkan tanaman untuk masa produksi.

 

Memasuki tahun ketiga, sawit mulai beranjak dewasa dan siap berproduksi. Fase ini, yang disebut Tanaman Menghasilkan (TM). Produktivitas optimal biasanya tercapai pada periode 10 hingga 20 tahun setelah tanam, dimana tanaman menghasilkan tandan buah secara konsisten. Setelah usia 20 tahun, seperti manusia yang memasuki masa pensiun, produksi sawit mulai menurun secara alami.

 

Mengenali Defisiensi Unsur Hara pada Tanaman Sawit

 

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, tanaman sawit sering menunjukkan gejala kekurangan nutrisi yang dapat mempengaruhi produktivitas. Kekurangan K, misalnya, dapat terlihat dari menurunnya kesegaran daun dan munculnya bintik-bintik oranye yang tembus pandang pada daun tua. Tanaman juga menjadi lebih rentan terhadap kekeringan, dan dalam kasus yang parah, pinggiran daun bisa mengering. Terkadang, garis-garis putih muncul sebagai indikasi ketidakseimbangan antara unsur K, B, dan N. Ini bukan sekadar masalah penampilan, tapi sinyal bahaya yang menunjukkan adanya defisiensi nutrisi.

 

Sementara itu, defisiensi Mg memiliki karakteristik yang berbeda. Daun-daun tua akan menguning, terutama pada bagian yang terpapar sinar matahari langsung. Menariknya, bagian daun yang terlindung dari sinar matahari tetap mempertahankan warna hijaunya. Kondisi ini terjadi karena Mg berperan penting dalam pembentukan klorofil. Defisiensi dapat muncul ketika kadar Mg tanah terlalu rendah atau ketika unsur hara lain terlalu mendominasi.

 

Kekurangan B juga memiliki ciri khas tersendiri yang menyebabkan pertumbuhan abnormal. Daun akan berwarna hijau tua dan keriput, serta pelepah cenderung lebih pendek dari biasanya. Dalam kasus yang ekstrem, ujung daun bisa membentuk pola seperti mata pancing. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, peran B tidak bisa diremehkan. Gejala-gejala ini bisa sangat merugikan karena mempengaruhi proses fotosintesis dan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. 

 

MerokeKKB: Solusi Pemupukan untuk Produktivitas Optimal

 

Dalam dunia perkebunan kelapa sawit, keberhasilan panen yang melimpah tidak lepas dari strategi pemupukan yang tepat. Setiap fase pertumbuhan kelapa sawit memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, mulai dari masa pembibitan hingga masa produksi. Di sinilah MerokeKKB hadir sebagai solusi. Dengan kandungan 40% K2O, 6% MgO, 4% S, dan 0,8% B2O3, MerokeKKB menawarkan formulasi lengkap untuk mengatasi berbagai masalah defisiensi nutrisi pada tanaman sawit yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi utama tanaman sawit dalam satu aplikasi. 

 

Keunggulan Sistem Pemupukan N + P + MerokeKKB 

 

Berbeda dengan pupuk NPK konvensional, sistem pemupukan dengan MerokeKKB memberikan fleksibilitas lebih. Petani bisa memilih sumber N dan P sesuai kebutuhan dan kondisi tanah mereka. Untuk N, bisa memanfaatkan UREA lokal yang lebih ekonomis. Sementara untuk P, bisa memilih antara Rock Phosphate untuk tanah asam (pH <5) atau TSP untuk tanah dengan pH normal (pH >5). MerokeKKB melengkapi kebutuhan nutrisi dengan rasio yang ideal untuk K, Mg, dan B. 

 

Penggunaan MerokeKKB dapat menghemat 2-3 kali periode pemupukan. Selain menghemat biaya pembelian pupuk, sistem ini juga mengurangi biaya tenaga kerja dan waktu aplikasi. Dosis aplikasi 5-6 kilogram per pohon yang dibagi dalam 2-3 kali aplikasi per tahun sudah mencukupi kebutuhan K, Mg, dan B tanaman sawit. Ini jauh lebih praktis dibanding harus mengombinasikan berbagai jenis pupuk tunggal. 

 

Keunggulan lain yang tidak kalah penting adalah kompatibilitas MerokeKKB dengan berbagai kondisi tanah. Pupuk ini dapat digunakan pada berbagai tipe tanah dengan tingkat keasaman yang berbeda-beda. Bahkan aplikasi MerokeKKB pun sangat praktis, untuk skala besar dapat diaplikasikan menggunakan mesin penyebar (spreader) yang menghemat waktu dan tenaga kerja secara signifikan. Fleksibilitas dalam metode aplikasi ini memudahkan pekebun untuk menyesuaikan dengan kondisi dan sumber daya yang tersedia. 

 

Dengan segala keunggulannya, MerokeKKB membuktikan diri sebagai solusi pemupukan yang tepat guna dan ekonomis untuk perkebunan kelapa sawit. Melalui penggunaan MerokeKKB, pekebun tidak hanya mendapatkan efisiensi dalam hal biaya dan tenaga kerja, tetapi juga jaminan nutrisi yang optimal untuk produktivitas tanaman sawit. Selain menjamin kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi, sistem ini juga memberikan efisiensi biaya dan kemudahan aplikasi. Bagi pekebun yang menginginkan hasil optimal dengan investasi yang bijak, MerokeKKB adalah jawabannya. 

 

**Untuk melihat dosis dan cara pemakaian bisa cek website kami atau download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.

 

Berita Lainnya