Mau Panen Buah Naga Melimpa Ruah? Ini Trik Perawatan yang Bikin Petani Lain Iri!

March 07, 2025 | Penulis: Rizqina Aulia
Mau Panen Buah Naga Melimpa Ruah? Ini Trik Perawatan yang Bikin Petani Lain Iri!

 

Ingin merasakan sensasi panen raya dengan keuntungan berlipat ganda? Buah naga adalah jawabannya! Dengan permintaan pasar yang terus meroket, buah eksotis ini menawarkan peluang yang sangat menjanjikan. Pernahkah berpikir untuk membudidayakannya? Dengan nilai jual yang stabil, buah naga menjadi salah satu pilihan menarik bagi para petani yang ingin sukses di pertanian. Tapi, bagaimana cara memulainya?

 

Sebelum memulai budidaya buah naga, memahami karakteristik dan kebutuhan dasar tanaman ini  sangatlah penting. Mulai dari varietas, teknik perawatan, dan pengendalian hama akan membantu memaksimalkan hasil panen dan menjamin keberlanjutan usaha pertanian.

 

Di Indonesia, kita mengenal dua jenis utama buah naga yang umum dibudidayakan. Varietas pertama adalah buah naga putih yang memiliki karakteristik khas berupa duri yang panjang pada batangnya. Buah dari varietas ini memiliki bentuk yang lonjong dengan warna kulit yang cenderung lebih terang atau tidak terlalu hijau.

 

Varietas kedua adalah buah naga merah yang memiliki ciri berbeda dari saudaranya. Tanaman ini dapat dikenali dari struktur durinya yang lebih pendek dan tumbuh lebih rapat pada batang. Daunnya juga memiliki warna hijau yang lebih gelap dibandingkan dengan varietas putih, memberikan tampilan yang lebih pekat. Lalu, bagaimana dengan teknik perawatannya?

 

Dalam hal perawatan, pemupukan menjadi faktor yang harus diperhatikan karena menentukan keberhasilan budidaya buah naga. Dengan perawatan yang tepat, khususnya dalam hal pemupukan, tanaman buah naga dapat mulai menghasilkan buah pada usia dua tahun. Ini merupakan waktu yang relatif cepat untuk tanaman buah-buahan. 

 

Sistem pemupukan yang direkomendasikan adalah metode kocor yang dilakukan secara rutin setiap dua minggu sekali. Untuk setiap tiang tanaman, diperlukan campuran 250 gram pupuk yang dilarutkan dalam 5 liter air. Larutan ini kemudian disiramkan melingkar di sekitar tanaman untuk memastikan penyerapan optimal oleh sistem akar serabut. 

 

Pada tahap pertumbuhan, disarankan menggunakan kombinasi pupuk yang terdiri dari 200 gram NPK Mutiara 16-16-16 dan 50 gram KARATE PLUS BORONI. Kedua jenis pupuk ini dilarutkan dalam 5 liter air untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang bagi tanaman. 

 

Ketika tanaman mulai memasuki fase berbuah dan pembungaan, perlu dilakukan penyesuaian jenis pupuk. NPK Mutiara 16-16-16 diganti dengan NPK Mutiara GROWER, dengan tetap mempertahankan dosis yang sama, yaitu menggunakan kombinasi pupuk yang terdiri dari 200 gram NPK Mutiara GROWER dan 50 gram KARATE PLUS BORONI. Konsistensi pemupukan dua minggu sekali tetap harus dijaga untuk hasil optimal. 

 

Selain pemupukan, pemangkasan juga menjadi proses yang tidak boleh dilewatkan dalam menjaga produktivitas tanaman buah naga. Tunas-tunas air yang tumbuh di batang utama harus dibersihkan secara rutin. Hal ini penting untuk mencegah pemborosan energi dan nutrisi tanaman yang seharusnya difokuskan untuk produksi buah.

 

Pemangkasan juga diperlukan untuk cabang yang tumbuh terlalu rimbun. Ranting-ranting yang telah menghasilkan buah sebaiknya dipangkas karena tidak akan menghasilkan bunga lagi. Perlu diingat bahwa produksi buah naga sebagian besar berasal dari daun muda, sehingga daun tua yang sudah tidak produktif harus dibuang. 

 

Dalam hal panen, baik buah naga merah maupun putih memiliki masa tunggu sekitar satu bulan sejak munculnya bunga hingga siap dipanen. Meskipun buah naga putih umumnya memiliki ukuran yang lebih besar, harga jual kedua varietas di pasaran biasanya sama, tergantung kualitas dan daerahnya masing-masing. 

 

Seperti tanaman lainnya, buah naga juga tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Salah satu ancaman utama adalah lalat buah yang sering menyerang buah yang terlalu matang. Untuk mengendalikan hama ini, petani dapat memasang perangkap menggunakan petrogenol. 

 

Jamur yang menyerang batang tanaman juga menjadi salah satu tantangan dalam budidaya buah naga. Pengendalian dapat dilakukan dengan aplikasi fungisida yang tepat. Sementara itu, untuk mengatasi serangan belalang atau ulat, petani dapat menggunakan insektisida yang dicampurkan dan disemprotkan sesuai dosis yang dianjurkan. 

 

Keberhasilan budidaya buah naga sangat bergantung pada konsistensi dalam perawatan. Mulai dari pemupukan yang teratur, pemangkasan yang tepat waktu, hingga pengendalian hama yang cermat. Dengan memahami dan menerapkan teknik budidaya yang tepat, tentu kita dapat mengoptimalkan produktivitas tanaman buah naga. Hasil panen yang berkualitas tidak hanya akan memberikan kepuasan bagi konsumen tetapi juga menjamin keberlanjutan usaha pertanian yang menguntungkan. Jadi, tunggu apa lagi? 

 

**Untuk melihat detail program pemupukan, bisa cek website kami atau download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.

Berita Lainnya