Cegah Kerugian Besar! Cara Efektif Menangkal Antraknosa pada Tanaman Cabai

February 09, 2024
Cegah Kerugian Besar! Cara Efektif Menangkal Antraknosa pada Tanaman Cabai

 

Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Cabai memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan permintaan yang terus meningkat. Namun, tanaman cabai juga rentan terhadap serangan penyakit, salah satunya adalah patek atau antraknosa. Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi petani cabai, karena dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen.

 

Apa itu Patek atau Antraknosa?

 

Patek atau antraknosa adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici. Jamur ini menyerang bagian buah tanaman cabai yang membran sel-nya tipis karena kekurangan Kalsium. Jamur ini dapat menimbulkan gejala yang merusak buah cabai, seperti bercak coklat kehitaman, busuk lunak, dan mengerut. Penyakit ini dapat berkembang dengan cepat, terutama pada cuaca panas dan lembab. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menginfeksi seluruh buah cabai pada tanaman.

 

 

Gejala Patek atau Antraknosa

 

Gejala patek atau antraknosa dapat dilihat pada bagian buah tanaman cabai. Buah cabai yang terserang penyakit ini akan ditandai dengan adanya bercak coklat kehitaman pada permukaan buah, kemudian meluas menjadi busuk lunak. Bagian tengah buah cabai, terlihat bercak-bercak yang merupakan kelompok seta dan konidium yang berwarna titik-titik hitam. Seta dan konidium adalah struktur reproduksi jamur yang dapat menyebar melalui angin, air, atau alat-alat pertanian.

 

Buah cabai yang terserang penyakit ini akan mengkerut dan mengering. Bentuknya seperti jerami. Penyakit ini dapat berkembang dengan cepat, terutama pada cuaca panas dan lembab. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menginfeksi seluruh buah cabai pada tanaman.

 

 

Cara Pencegahan Patek atau Antraknosa

 

Untuk mencegah terjadinya patek atau antraknosa pada tanaman cabai, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:

 

1. Mengatur jarak tanam, disarankan tidak terlalu rapat pada musim hujan. Jarak tanam yang terlalu rapat dapat menyebabkan kelembaban udara yang tinggi dan sirkulasi udara yang buruk, sehingga dapat memudahkan jamur berkembang biak.

 

2. Mengecek pH tanah sebelum tanam. Sebab, pemberian pupuk akan tidak ada manfaatnya jika pH tanah tidak netral. pH tanah yang tidak netral dapat mengganggu penyerapan unsur hara oleh tanaman, termasuk Kalsium. Kalsium adalah unsur hara yang penting untuk mempertebal dinding sel tanaman, sehingga dapat mencegah jamur masuk ke dalam buah.

 

3. Menyemprotkan pestisida kontak seperti mankozeb, propineb, klorotalonil, dan tembaga hidroksida. Atau dengan fungisida sistemik seperti benomil dan metalaksil. Pestisida kontak dapat membunuh jamur yang ada di permukaan buah, sedangkan fungisida sistemik dapat menembus ke dalam jaringan tanaman dan membunuh jamur yang ada di dalam buah. Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan secara rutin dan bergantian, agar jamur tidak kebal terhadap pestisida.

 

 

4. Memberikan nutrisi yang seimbang melalui pemupukan. Terutama, pupuk Kalsium yang berfungsi untuk mempertebal dinding sel. Pemberian pupuk Kalsium dapat dilakukan dengan cara menyiramkan larutan pupuk Kalsium ke tanah, atau menyemprotkan larutan pupuk Kalsium ke daun dan buah tanaman. Pemberian pupuk Kalsium sebaiknya dilakukan sejak tanaman berbunga, agar buah tanaman dapat terbentuk dengan baik dan kuat.

 

 

Tips untuk Budidaya Tanaman Cabai

 

Selain mencegah patek atau antraknosa, ada beberapa tips tambahan yang dapat membantu Anda dalam budidaya tanaman cabai, yaitu:

 

- Pilih varietas cabai yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah di daerah tanam. Varietas cabai yang berbeda memiliki karakteristik dan ketahanan yang berbeda terhadap penyakit dan hama.

 

- Lakukan penanaman secara bergilir atau rotasi tanaman. Hal ini dapat mengurangi risiko penularan penyakit dan hama dari tanaman sebelumnya. Selain itu, rotasi tanaman juga dapat menjaga kesuburan tanah dan menghindari penumpukan unsur hara yang berlebihan.

 

- Lakukan pembersihan lahan secara teratur. Buang sisa-sisa tanaman yang mati atau sakit, serta gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Hal ini dapat mencegah perkembangan jamur dan hama yang dapat menyerang tanaman cabai.

 

- Lakukan pengairan yang cukup dan teratur. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit memberi air pada tanaman cabai. Kekurangan air dapat menyebabkan tanaman stres dan rentan terhadap penyakit. Kelebihan air dapat menyebabkan tanaman busuk dan jamur tumbuh subur.

 

- Lakukan pemanenan secara tepat. Pilih buah cabai yang sudah matang dan berwarna cerah. Jangan memetik buah cabai yang masih muda atau busuk. Simpan buah cabai di tempat yang kering dan bersih. Jangan menumpuk buah cabai terlalu banyak, karena dapat menyebabkan buah cabai lembek dan busuk.

 

 

*Untuk melihat program pemupukan tanaman bisa cek website kami atau download Apps Petani Cerdas di Google Playstore. 

Berita Lainnya