Bangun Masa Depan Pertanian: Pembibitan Kelapa Sawit Berkualitas Tinggi dari CV Takasima

August 10, 2024 | Penulis: Rizqina Aulia
Bangun Masa Depan Pertanian: Pembibitan Kelapa Sawit Berkualitas Tinggi dari CV Takasima

 

Dalam industri pertanian, khususnya pembibitan kelapa sawit, kualitas bibit menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan suatu usaha. CV Takasima, yang berlokasi di Desa Tapang Semadak, Sekadau Hilir, Kalimantan Barat, telah menjadi salah satu pelopor dalam bidang ini. Didirikan oleh Bapak Sembiring, usahanya telah beroperasi sejak tahun 2005 dan berhasil menarik perhatian banyak konsumen berkat kualitas bibit yang dihasilkan. 

 

Sebelum memulai usaha pembibitan kelapa sawit, CV Takasima awalnya fokus pada pembibitan karet. Namun, seiring dengan penurunan harga karet dan berkurangnya permintaan, Bapak Sembiring memutuskan untuk mengeksplorasi peluang di industri kelapa sawit. Melalui survei pasar yang mendalam, ia menemukan bahwa kebutuhan akan bibit kelapa sawit di Kalimantan Barat masih sangat tinggi, terutama di tengah trend replanting (penanaman kembali) perkebunan. Dengan melihat potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan pembibitan karet, lada, atau kopi, Bapak Sembiring memutuskan untuk beralih dan mengembangkan usaha ini.

 

 

Proses Pembibitan 

 

Proses pembibitan di CV Takasima dimulai dengan kedatangan sambah (calon bibit) dari pohon induk. Begitu tiba di lokasi pembibitan, sambah tersebut segera ditanam dalam polibag yang telah disiapkan. Proses ini berlangsung selama 3 bulan, di mana bibit mendapatkan perawatan intensif. Setelah berumur 3 bulan, bibit dipindahkan ke main nursery (MN) untuk tumbuh selama 5 bulan berikutnya. Dalam periode ini, bibit dirawat dengan baik dan diberikan perlakuan khusus untuk memastikan pertumbuhannya optimal.

 

Setelah bibit mencapai umur 8 bulan, mereka mengajukan sertifikasi kepada dinas terkait. Setelah proses sertifikasi selesai, bibit siap untuk dikirim kepada konsumen yang membutuhkan. Saat ini, CV Takasima memiliki 7 lokasi cabang dengan salah satu luas lahan pembibitan mencapai 8 hektar dan kapasitas produksi yang dapat mencapai 80.000 bibit.

 

 

Media Tanam dan Perawatan Khusus 

 

Salah satu faktor dalam keberhasilan pembibitan di CV Takasima adalah penggunaan media tanam yang berkualitas. Mereka menggunakan campuran 50% tanah humus dan 50% pupuk kandang yang telah difermentasi. Proses fermentasi ini berlangsung selama 2-3 bulan untuk memastikan bahwa media tanam memiliki kualitas yang baik. Setelah proses blending, campuran ini dibiarkan selama 2-3 minggu sebelum dimasukkan ke dalam polibag.

 

Perawatan bibit di CV Takasima dilakukan dengan sangat hati-hati. Begitu sambah tiba di pembibitan, mereka segera disemprot dengan vitamin B1 untuk mendukung pertumbuhan awal. Setelah 3 minggu, ketika bibit telah memiliki dua daun, mereka mulai diberikan pupuk daun yaitu PROVIT HIJAU. Pupuk ini diaplikasikan setiap minggu untuk menjaga kualitas dan integritas bibit. Bapak Sembiring menekankan pentingnya perawatan yang konsisten, mengibaratkan bibit kelapa sawit seperti bayi yang memerlukan perhatian khusus agar tumbuh dengan baik.

 

Permintaan dan Fokus Produksi

 

Dalam hal permintaan, Bapak Sembiring mencatat bahwa konsumen kini lebih memilih bibit pre-nursery (PN) karena potensi hasil yang lebih tinggi. Oleh karena itu, CV Takasima memfokuskan produksi pada jenis bibit tersebut. Saat ini, mereka memiliki stok 120.000 bibit pre-nursery yang tersebar di dua lokasi, dengan permintaan yang terus meningkat dari para petani kelapa sawit.

 

Dengan komitmen terhadap kualitas dan inovasi, CV Takasima telah berhasil menjadi pilihan utama bagi para petani kelapa sawit di Kalimantan Barat. Proses produksi yang terstruktur, penggunaan media tanam yang tepat, serta perawatan khusus yang diberikan pada setiap bibit menjadi rahasia di balik keberhasilan mereka. Bapak Sembiring dan timnya terus berupaya untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang, menjadikan CV Takasima sebagai salah satu pelopor dalam industri pembibitan kelapa sawit. Dengan kerja keras, mereka tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan industri kelapa sawit, tetapi juga pada kesejahteraan para petani di wilayah tersebut. 

 

Salam Mutiara. 

Berita Lainnya